Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Apr 2022)

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) MELALUI PERMAINAN SOSIODRAMA DI SANGGAR KAMPUNG INDONESIA TULUNGAGUNG

  • mohamad jazeri jazeri,
  • Mokh Mukhlas,
  • Oktavia Winda Lestari,
  • Siti Kameelah Kareng

DOI
https://doi.org/10.15408/dialektika.v8i2.11547
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 201 – 213

Abstract

Read online

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan sosiodrama dalam pembelajaran BIPA di Sanggar Kampung Indonesia, Tulungagung yang meliputi pelaksanaan sosiodrama, keterampilan berbahasa, dan nilai-nilai yang diajarkan. Data diperoleh dari kegiatan pembelajaran BIPA dengan menggunakan metode sosiodrama di Sanggar Kampung Indonesia, Tulungagung. Data tersebut dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data pelaksanaan bermain sosiodrama. Wawancara digunakan untuk mengetatahui keterampilan dan nilai-nilai yang diajarkan melalui permainan sosiodrama. Kedua teknik tersebut dilengkapi dengan dokumen naskah sosiodrama yang diperankan oleh mahasiswa. Data dianalisis dengan model interaktif yang diadaptasi dari Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan simpulan akhir. Hasil analisis data menemukan bahwa dalam pelaksanaan sosiodrama, seluruh karakter diperankan oleh mahasiswa BIPA. Permainan sosiodrama tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara sesuai dengan konteks sosial budaya yang meliputi keterampilan mengungkapkan perasaan suka, tidaksuka, bahagia, sedih, dan kecewa. Nilai-nilai yang diajarkan melalui sosiodrama meliputi nilai budaya dan nilai religious. Kata Kunci: Sosiodrama, keterampilan berbahasa, BIPA, nilai budaya, nilai religious Abstract This artikel aims to describe the implementation of playing sociodrama, language skills, and values taught through playing sociodrama in teaching Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) at Sanggar Kampung Indonesia, Tulungagung. The data were collected through technique of observation, interview, and documentation. The data were analyzed by interactive model adopted from Miles and Huberman, consisted of collecting data, reducing data, displaying data, verifying data, and drawing conclusion. The data analysis revealed some findings as follow: (1) students were divided into four groups and each group played as actors of sociodrama, (2) sociodrama aimed to improve language skills such as expressing like and dislike, happiness, sadness, and disappointed, (3) sociodrama taught cultural values, pragmatics values, and religious values. Keywords: Sociodrama, language skills, BIPA, culture value, religious value

Keywords