Jurnal Vektor Penyakit (Dec 2017)
Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) Terhadap Malathion di Kota Tomohon
Abstract
Aedes aegypti as the main vector of dengue has proven resistant to many insecticides when contacted for a long time. This situation has caused a lot of problems in vector control programs in many countries. The purpose of this study was to determine the susceptibilityof Ae. aegypti to malathion (0.8%) in Rurukan, Tomohon City. The method used in this study was an observational descriptive. Samples for testing were Ae. aegypti mosquito first generation (F1), from the Laboratory Environmental Health Department, Poltekkes Manado, which obtained from egg survey of Ae. aegypti. Selection of the house for the installation of ovitrap was based on the village that has the highest number of cases inTomohon City. Ovitraps were placed inside and outside the house of dengue cases. The results showed that Ae. aegypti mosquito in Rurukan village, Tomohon City are resistant to malathion 0.8%.Aedes aegypti adalah vektor utama demam berdarah, telah terbukti kebal terhadap berbagai insektisida ketika dikontakkan dalam waktu yang lama. Situasi ini menyebabkan banyak masalah dalam program pengendalian vektor di banyak negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status resistensi Aedes aegypti terhadap malathion (0,8%) di Rurukan Kota Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel uji adalah nyamuk Aedes aegypti generasi pertama (F1), hasil kolonisasi di Laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado yang diperoleh dari survei telur nyamuk Aedes aegypti menggunakan 100 ovitrap. Pemilihan rumah untuk pemasangan ovitrap dilakukan berdasarkan kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi di Kota Tomohon, yang diletakkan pada rumah kasus DBD dan sekitar rumah kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Rurukan Kota Tomohon sudah resisten terhadap malathion 0,8%.
Keywords