Positron (Nov 2018)
Komparasi Gaussian Plume Model dan Cellular Automata pada Simulasi Distribusi Gas Polutan Cerobong Pembuangan Pembangkit Listrik
Abstract
Telah dilakukan simulasi distribusi gas polutan cerobong pembuangan pembangkit listrik menggunakan Gaussian Plume Model (GPM) dan Cellular Automata (CA). GPM adalah sebuah metode analitik untuk mempelajari pola sebaran polutan gas di udara akibat proses adveksi dan difusi yang disebabkan oleh angin. Sementara CA merupakan model sederhana yang berbasiskan sel diskrit dalam suatu kisi dengan seperangkat aturan interaksi antar sel tetangga. Sehingga, CA dapat digunakan untuk mensimulasikan dinamika spasial yang disebabkan oleh proses adveksi dan difusi. Polutan yang dipilih sebagai data input adalah Sulfur Dioksida (SO2). Simulasi sebaran polutan di udara dilakukan dengan menerapkan model difusi dan adveksi gas berdasarkan metode CA dan GPM. Simulasi dilakukan pada domain berukuran 100 100 meter dengan dua skenario, yakni skenario satu sumber dan skenario dua sumber identik. Hasil simulasi dari kedua model yang digunakan, menghasilkan pola sebaran polutan yang saling bersesuaian. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Root Mean Square Error (RMSE) pada skenario 1 sumber sebesar 0,01229 untuk penampang sumbu-x (y = 50) dan 0,004195 untuk penampang sumbu-y (x = 35). Sedangkan pada skenario 2 sumber, nilai RMSE sebesar 0,02032 untuk penampang sumbu-x (y = 60) dan 0,004814 untuk penampang sumbu-y (x = 50).
Keywords