El Harakah (Dec 2023)
The Representation of Sufistic Life Value to Build Growth Mindset in Movie “Buya Hamka Vol.1”
Abstract
Communicators may use movies as a medium to deliver their message. Movies offer great insights, lessons, and morals that viewers can apply in their lives. Grounded to Pierce’s semiotic analysis, the biographical movie “Buya Hamka Vol.1” presents lessons and interpretations of Sufistic life principles. This study aimed to elucidate the connection between the movie “Buya Hamka Vol. 1”, an inspirational video for a growth mindset, and the conveyed message and meaning inherent in a Sufistic existence. It employed a qualitative methodology under Charles Sanders Pierce's semiotic theory of content analysis. The findings indicated that the movie “Buya Hamka Vol. 1” is relevant to the values of a Sufistic life value, including lust and sense, sincerity, zuhud, tawakal, qonaah, and happiness. The audience can cultivate a growth mindset through the inspirational life narrative of Buya Hamka, shaping moral character, seeking guidance from spiritual mentors, and looking for a positive and nurturing environment. Film dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan komunikan kepada komunikator. Para penonton dapat mengambil nilai-nilai penting, pelajaran serta hikmah berharga dari film tersebut sehingga dapat direalisasikan pada kehidupan nyata. Film Buya Hamka vol.1 merupakan film biopic yang terdapat pesan dan makna nilai kehidupan sufistik dalam konteks Pierce. Penelitian ini berfokus untuk mengungkap relasi di antara pesan serta makna nilai kehidupan sufistik dalam film Buya Hamka vol.1 yang berperan sebagai inspiration video dengan proses pengembangan growth mindset. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode konten analisis teori semiotika Charles Sanders Pierce melalui tahapan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada film Buya Hamka vol.1 memiliki relevansi dengan nilai-nilai kehidupan sufistik perspektif Tasawuf Modern Buya Hamka seperti hawa nafsu dan akal, ikhlas, zuhud, tawakal, qonaah dan bahagia. Nilai-nilai tersebut dapat membangun growth mindset pada penonton dengan menginspirasi mereka melalui perjalanan hidup Buya Hamka, mengembangkan karakter yang baik, mencari bimbingan dari guru spiritual, dan mencari lingkungan yang positif dan mendukung.
Keywords