Sari Pediatri (Nov 2016)

Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) pada Anak: laporan kasus

  • Ni Ketut Prami Rukmini,
  • Nia Kurniati,
  • Dadi Suyoko

DOI
https://doi.org/10.14238/sp9.2.2007.101-11
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 101 – 11

Abstract

Read online

Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) pertama kali dilaporkan pada awal tahun 1980-an, merupakan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Penyakit ini telah menjadi pandemi yang meluas secara cepat khususnya di Afrika dan Asia. Pada tahun 2005 terdapat 40,3 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV/AIDS, termasuk diantaranya 4,9 juta infeksi baru dan 3,1 juta tercatat meninggal dunia.1-3 Selama tahun 2005, diperkirakan 700.000 anak di seluruh dunia baru terinfeksi HIV. Sekitar 90% memperoleh infeksi dari ibunya selama kehamilan, kelahiran atau menyusui.4,5 Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, prevalens anak yang terinfeksi HIV 46 anak sepanjang tahun 2005. Manifestasi klinis HIV/AIDS ini bermacam-macam sesuai dengan derajat penyakit yang telah terjadi.5 Dijumpai beberapa sistem klasifikasi untuk mendiagnosis infeksi HIV pada anak sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman tata laksana pasien HIV/AIDS.5-9 Tujuan laporan kasus ini untuk mendiskusikan tentang anak yang dicurigai terinfeksi HIV, bagaimana menegakkan diagnosis, dan tata laksana AIDS pada anak

Keywords