Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif (Jan 2022)

Kebertahanan faktor produksi Klaster Industri Jenang Kaliputu-Kudus

  • Hilda Norya Husna,
  • Winny Astuti,
  • Hakimatul Mukaromah

DOI
https://doi.org/10.20961/region.v17i1.31432
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 1
pp. 1 – 17

Abstract

Read online

Klaster industri merupakan sistem konsentrasi geografis industri yang saling terkait dan bersifat komplementer. Kebertahanan merupakan kemampuan sebuah sistem untuk bangkit dan beradaptasi sebagai bentuk respon terhadap ancaman yang muncul. Klaster sebagai sebuah sistem Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) dapat mencapai kebertahanan ketika memiliki kemampuan interkoneksi dan responsivitas pada setiap unsur pembentuknya. Klaster industri jenang Kaliputu sebagai wilayah pengembangan Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Kudus memiliki potensi penyerapan tenaga kerja lokal serta berdaya saing. Akan tetapi, klaster yang terletak di Desa Kaliputu Kecamatan Kota ini eksistensi pengembangannya mengalami keterancaman dari segi faktor produksi. Beberapa ancaman tersebut di antaranya, adanya fenomena industrialisasi yang mengancam pasokan SDM tenaga kerja, rendahnya minat masyarakat lokal dalam mengembangkan usaha, persaingan produk jenang dari luar desa, skala usaha yang masih kecil serta sulitnya perusahaan memasarkan produk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebertahanan klaster industri jenang Kaliputu dilihat dari faktor produksi. Berdasarkan metode deskriptif kualitatif dengan analisis data model Miles and Huberman didapat hasil bahwa kebertahanan faktor produksi klaster industri jenang Kaliputu berada dalam kondisi kebertahanan terlemah (high movability and low adaptability). Kebertahanan faktor produksi klaster industri jenang Kaliputu didukung oleh kedekatan akses dan ketersediaan minat pada komponen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meneruskan tradisi usaha klaster jenang, sementara empat komponen lainnya, yaitu sumber daya fisik/peralatan produksi, kelembagaan klaster, permodalan, serta infrastruktur penunjang belum mampu menunjang kebertahanan faktor produksi klaster industri jenang Kaliputu.

Keywords