Geoid (Feb 2015)
IDENTIFIKASI SEBARAN SEDIMENTASI DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PESISIR MUARA PERANCAK-BALI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT ALOS AVNIR-2 DAN SPOT-4
Abstract
Kabupaten Jembrana merupakan salah satu daerah di Pulau Bali yang terkena dampak sedimentasi dan abrasi. Muara Perancak merupakan salah satu daerah yang terkena dampak ditribusi sedimen dari sungai-sungai kecil menuju ke laut yang bermuara di Perancak. Dimana Total Suspended Solid (TSS) merupakan salah satu dari mekanisme dalam pengangkutan sedimentasi. Selain itu, abrasi juga merupakan masalah yang ada di pesisir daerah tersebut. Beberapa metode dapat digunakan untuk memantau perubahan persebaran TSS dan perubahan garis pantai yang terjadi di wilayah tersebut, salah satunya menggunakan teknologi penginderaan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit ALOS/AVNIR-2 tahun 2008 dan 2010 serta citra satelit SPOT-4 tahun 2012. Dalam menentukan tingkat persebaran TSS di daerah penelitian, digunakanlah algoritma Hendrawan dan Asai yang didasarkan pada Digital Number (DN).Berdasarkan hasil penelitian, tahun 2008 luasan TSS mencapai 831,22 ha dengan nilai TSS berkisar 0-243 mg/L, tahun 2010 mencapai 960,21 ha dengan nilai TSS berkisar 0-135 mg/L, dan pada tahun 2012 mencapai 1710,16 ha dengan nilai TSS berkisar 0-192 mg/L. Dari ketiga hasil TSS yang ada, didapatkan nilai TSS yang mendominasi di daerah tersebut adalah 1-10 mg/L. Sedangkan perbuahan garis pantai menunjukkan penambahan luas daratan terjadi dari tahun 2008 ke 2010 sebesar 213,05 ha, dan tahun 2010 hingga 2012 terjadi pengurangan luas daratan sebesar 377,05 ha. Peningkatan sebaran konsentrasi TSS setiap tahunnya berpengaruh terhadap perubahan garis pantai pada daerah yang terkena endapan TSS tersebut.
Keywords