Jurnal Keperawatan Indonesia (Jul 2024)
Alternative Therapies of the Banjar People for Children with Fevers
Abstract
Fevers often occur in children under five years of age due to the immature formation of their immune systems. Such fevers signify that something unusual is happening in the body, often due to illness. Parents conduct various management techniques, such as medical or traditional treatments, based on their beliefs. Banjar society has a health culture known as bapidara, which is used to treat children with fevers presumably attributable to supernatural disturbances. This exploratory research aimed to discover what alternative therapies the Banjar people use to treat children with fevers. This qualitative study used a transcendental phenomenological design. Data collection was conducted with eight mothers who had children under the age of five using in-depth interviews. Five themes were identified based on the findings: the mothers’ actions in treating children with fevers, the mothers’ understanding of bapidara as local wisdom, the procedures for performing bapidara, the health progress of the children after bapidara, and factors that influence the choice of bapidara as a traditional treatment to relieve fever. This research can be used as the initial basis for cultural nursing care decisions in the development of complementary therapy for the initial treatment of children with fever at home using medicinal plants tested for their effectiveness as family-centered care. Keywords: alternative therapies, Banjar people, children, fever Abstrak Terapi Alternatif Masyarakat Banjar dalam Penanganan Anak Demam. Demam sering terjadi pada anak usia di bawah usia lima tahun karena pembentukan kekebalan tubuh yang belum sempurna. Demam juga menjadi penanda sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi di dalam tubuh, seringkali disebabkan karena adanya penyakit. Orang tua melakukan berbagai tindakan pertolongan seperti pengobatan medis ataupun tradisional berdasarkan sudut pandang kepercayaan mereka. Masyarakat Banjar memiliki budaya kesehatan yang dikenal dengan bapidara, yang dipercaya sebagai pengobatan untuk anak demam akibat gangguan supranatural. Penelitian eksploratif ini bertujuan untuk mengetahui terapi alternatif apa yang digunakan masyarakat Banjar untuk mengobati anak yang demam. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain transenden fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan pada delapan ibu yang memiliki anak balita melalui wawancara mendalam. Ada lima tema yang diidentifikasi berdasarkan temuan, yaitu: tindakan ibu dalam menangani anak demam, pemahaman ibu tentang bapidara sebagai kearifan lokal, prosedur melakukan bapidara, perkembangan kesehatan anak setelah bapidara, dan faktor-faktor yang memengaruhi memilih bapidara sebagai pengobatan tradisional untuk meredakan demam. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar awal keputusan asuhan keperawatan budaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang terapi komplementer untuk penanganan pertama anak demam di rumah dengan tumbuhan obat yang sudah teruji efektivitasnya sebagai perawatan berpusat pada keluarga (family centered care). Kata Kunci: anak, demam, masyarakat Banjar, terapi alternatif
Keywords