Mutiara Medika (Feb 2019)

Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Kalimantan Selatan

  • Dede Marizal Sesar,
  • Fakhrurrazy Fakhrurrazy,
  • Roselina Panghiyangani

DOI
https://doi.org/10.18196/mm.190125
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 1
pp. 27 – 31

Abstract

Read online

Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada golongan lanjut usia adalah gangguan fungsi kognitif. Penurunan tingkat aktivitas fisik diduga menjadi faktor menurunnya fungsi kognitif pada lansia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Sejahtera Kalimantan Selatan. Sampel penelitian sebanyak 39 responden dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi adalah usia 60 tahun, laki-laki, bersedia menjadi responden. Lansia yang mengalami gangguan neuropsikiatrik, gangguan pendengaran dan pengelihatan tidak diikutkan sebagai responden. Tingkat aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner General Practicioner Physical Activity Questionaire (GPPAQ), sedangkan untuk mengetahui nilai fungsi kognitif menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data menggunakan uji Fischer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% tingkat aktivitas fisik aktif dan 28% pasif. Sebesar 59% fungsi kognitif buruk dan 41% fungsi kognitif baik. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna p0,05. Disimpulkan bahwa sebagian besar lansia laki-laki memiliki tingkat aktivitas fisik tergolong aktif (72%), namun 59% memiliki fungsi kognitif tergolong buruk. Secara statistik terbukti bahwa tingkat aktivitas fisik tidak berhubungan dengan fungsi kognitif.

Keywords