EDUSAINS (Dec 2019)

ARGUMENTASI ILMIAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI METODE DEBAT

  • Suraya Suraya,
  • Anandita Eka Setiadi,
  • Nuri Dewi Muldayanti

DOI
https://doi.org/10.15408/es.v11i2.10479
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 233 – 241

Abstract

Read online

SCIENTIFIC ARGUMENTATION AND CRITICAL THINKING SKILLS TROUGH DEBATE METHODS Abstract Lack of self-confidence and weak student reasoning in biology learning are related to scientific argumentation skills and critical thinking skills. This study aims to examine scientific argumentation and critical thinking skills of class X students in MAN 1 Natuna through debate methods on biodiversity material. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection using observation, interviews, and documentation. Assessment of scientific argumentation and critical thinking was done oral and written. Scientific argumentation skills refer to Toulmin's Argument Pattern (TAP) and critical thinking skills are categorized in Strong, Acceptable, Unacceptable, & Weak. The results showed that student' scientific argumentation skills were at levels 2, 3, and 4. None of the students were at levels 1 and 5. Students' critical thinking skills were in the Unacceptable (62.06%) and Acceptable (37.94% ) category. Scientific arguments and critical thinking of class X students at MAN 1 Natuna are low. Abstrak Kurangnya kepercayaan diri serta lemahnya penalaran siswa pada pembelajaran biologi berkaitan dengan keterampilan argumentasi ilmiah dan keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keterampilan argumentasi ilmiah dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X di MAN 1 Natuna melalui metode debat pada materi keanekaragaman hayati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penilaian keterampilan argumentasi ilmiah dan berpikir kritis dilakukan secara lisan & tulisan. Keterampilan argumentasi ilmiah siswa mengacu pada Toulmin’s Argument Pattern (TAP), sedangkan keterampilan berpikir kritis dikategorikan dalam Strong, Acceptable, Unacceptable, & Weak. Hasil penelitian menunjukkan, keterampilan argumentasi ilmiah siswa berada pada level 2, 3, dan 4. Tidak ada satupun siswa yang berada pada level 1 dan 5. Keterampilan berpikir kritis siswa pada kategori Unacceptable (62.06%) dan Acceptable (37.94%). Argumentasi ilmiah dan berpikir kritis siswa kelas X di MAN 1 Natuna tergolong masih rendah.

Keywords