Jurnal Fitopatologi Indonesia (Nov 2022)

Aplication of Trichoderma harzianum T10 Secondary Metabolites in Effervescent Tablets Formula towards Cucumber Damping-off

  • Sinta Fajriatul Ismi,
  • Loekas Soesanto,
  • Endang Mugiastuti

DOI
https://doi.org/10.14692/jfi.18.4.177-186
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 4

Abstract

Read online

Pembuatan formula metabolit sekunder cendawan antagonis dalam tablet larut-air (TLA) merupakan hal baru. Penelitian ini bertujuan meramu metabolit sekunder Trichoderma harzianum T10 sebagai TLA untuk menekan pertumbuhan Pythium sp. secara in vitro dan pengendalian penyakit rebah semai mentimun di lapangan terbatas. Penelitian menggunakan kontrol dan 1–3 tablet per 15 mL, serta metabolit sekunder Trichoderma harzianum T10 per 15 mL dengan frekuensi penyiraman dari satu sampai empat kali. Variabel yang diamati ialah penghambatan pertumbuhan, masa inkubasi, insidensi penyakit, area under the disease progress curve (AUDPC), tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar dan kering tanaman, serta senyawa fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder T. harzianum T10 dalam formula TLA dapat menghambat pertumbuhan Pythium sp. secara in vitro. Aplikasi metabolit sekunder T. harzianum T10 dalam formula TLA satu kali mampu mengendalikan penyakit rebah semai dengan menunda masa inkubasi sebesar 76.9%, mengurangi insidensi penyakit sebesar 85%, dan menurunkan AUDPC sebesar 85.35%-hari; meningkatkan pertumbuhan dari tinggi tanaman hingga 54.53%, jumlah daun sebesar 51.04%, bobot kering tanaman sebesar 49.46%, serta meningkatkan senyawa metabolit sekunder tanaman (saponin, tanin, dan hidrokuinon).

Keywords