Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling (Dec 2019)

The Effect of Social Support on Single Mothers’ Subjective Well-Being and Its Implication for Counseling

  • Alif Muarifah,
  • Dian Ari Widyastuti,
  • Indah Fajarwati

DOI
https://doi.org/10.17977/um001v4i42019p143
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 4
pp. 143 – 149

Abstract

Read online

Abstract: The present study aimed to discover the effect of social support on single mothers’ subjective well-being. This study employed a correlational approach. One hundred fifty nine single-mothers in Bantul regency, Special Region of Yogyakarta, Indonesia were involved in this study, determined using quota sampling. The data were collected using social support and subjective well-being scales. Simple linear regression was used to analyze the data. The present study exhibited that social support significantly affects single mothers’ subjective well-being. This study can be used as a reference proving that social support is much needed by a single-mother to obtain subjective well-being. Therefore, a service in the form of a psychoeducational group is required in the community to enhance social support on single-mother. It can also be in the form of psychoeducational group and counseling services for single-mother to enhance her subjective well-being. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well-being ibu tunggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah 159 ibu tunggal di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pemilihan subjek ditentukan menggunakan quota sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala dukungan sosial dan skala subjective well-being. Analisis data yang digunakan yaitu regresi linier sederhana. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial secara signifikan memengaruhi subjective well-being ibu tunggal. Studi ini dapat digunakan sebagai referensi yang membuktikan bahwa dukungan sosial sangat dibutuhkan oleh seorang ibu tunggal untuk mendapatkan subjective well-being. Oleh karena itu, layanan dalam bentuk kelompok psikoedukasi diperlukan di masyarakat untuk meningkatkan dukungan sosial pada ibu tunggal. Kelompok psikoedukasi dan layanan konseling, juga dapat digunakan untuk meningkatkan subjective well-being ibu tunggal.

Keywords