Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional (Jun 2024)
Caesarean Sections Claims of National Health Insurance in the East Java Region Hospital
Abstract
Latar Belakang: WHO menetapkan standar sectio caesarea dengan rata-rata sekitar 10-15%. Proporsi persalinan SC di Jawa Timur sebesar 22,4% pada tahun 2018, sedangkan rata-rata nasional sebesar 17,6%. Beban pembiayaan JKN pada persalinan semakin meningkat dan masuk ke dalam 10 besar kasus CBGs terbanyak secara nasional. Sebagai upaya kendali mutu dan kendali biaya, BPJS Kesehatan berkoordinasi dengan Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) dengan hasil diterbitkan pedoman dan instrument asesmen diri seksio cesarea (SC) pada tahun 2020. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi gambaran sectio caesarea sebelum dan selama implementasi Instrumen Asesmen Mandiri SC pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional wilayah Jawa Timur. Metode: Penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional pada data sekunder klaim BPJS Kesehatan wilayah Jawa Timur tahun 2018-2021. Analisis dilakukan secara univariat dengan statistik deskriptif untuk menjabarkan proporsi dan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel penelitian. Kemudian dilanjutkan analisis bivariat dengan uji Chi-Square untuk mengetahui kemaknaan hubungan dengan confident interval/CI 95% dan tingkat kemaknaan p<0,05; dan analisis multivariat dengan multiple logistic regression. Hasil: Dari 837.809 subjek penelitian didapatkan subjek dengan persalinan SC yaitu 247.508 (29,5%) dengan total biaya Rp 1,3 trilyun pada periode sebelum implementasi dan 272.545 (32,5%) dengan total biaya Rp 1,4 trilyun pada periode selama implementasi Instrumen Asesmen Mandiri SC. Hasil analisis univariat menunjukkan distribusi kasus SC tertinggi pada usia 20-35 tahun (49%); jenis kepesertaan PBI (24,5%); kelas 3 (37,0%); Severity Level I (52,4%); jenis tindakan SC tidak spesifik (32,2%), dan RS tipe C (33,5%). Indikasi SC terbanyak adalah riwayat persalinan SC sebelumnya (17,18%). Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan pada seluruh variabel terhadap persalinan SC ditunjukkan dengan nilai p<0,05. Hasil analisis multivariat menunjukkan implementasi Instrumen Assesmen Mandiri SC memiliki kemungkinan 1,093 kali lebih besar terhadap kejadian persalinan sectio caesarea di FKRTL wilayah Jawa Timur. Kesimpulan: Persalinan Sectio Caesarea Pasien Jaminan Kesehatan Nasional di FKRTL wilayah Jawa Timur berhubungan dengan faktor individu yaitu usia dan jenis kepesertaan JKN serta faktor pelayanan meliputi Instrumen Assesmen Mandiri SC, kelas rawat, tingkat keparahan, dan tipe RS. Implementasi Instrumen Assesmen Mandiri SC belum optimal dalam menurunkan rate SC. Kata Kunci : Persalinan sectio caesarea, BPJS Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional, Kendali Mutu, Kendali Biaya, Klasifikasi Robson.
Keywords