Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering (Jul 2017)

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Petani terhadap Produksi Usahatani Jagung di Desa Badarai Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka

  • Evylinda Hoar,
  • Yosefina Marice Fallo

DOI
https://doi.org/10.32938/ag.v2i03.307
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 03
pp. 36 – 38

Abstract

Read online

Untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi usahatani jagung di desa Badarai maka perlu diketahui gambaran usahatani secara detail dan faktor sosial ekonomi yang berpengaruh. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui 1) gambaran usahatani jagung; dan 2) faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi usahatani jagung di desa Badarai kecamatan Wewiku kabupaten Malaka. Penelitian dilaksanakan di desa Badarai, Kecamatan Wewiku, kabupaten Malaka, pada Bulan Mei sampai Agustus 2016. Teknik pengambilan dan penetapan jumlah sampel penelitian dilakukan dengan cara menggunakan rumus slovin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga terkait. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan usahatani jagung di desa Badarai dilakukan melalui tahapan 1) persiapan dan pengolahan lahan dengan cara tofa rumput atau membabat rumput-rumput liar lalu membakarnya; 2) penanaman dilakukan dua kali setiap musim tanam yakni batar ahuklean (jagung musim panjang) dan batar tinan (jagung umur pendek) dengan cara ditugal menggunakan asuak, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung lalu lubang ditutup dengan tanah; 3) pemeliharaan dilakukan dengan cara manual yakni tofa rumput yang telah tumbuh lalu dikumpulkan dan ditumpuk di sekitar tanaman sehingga nantinya berubah menjadi kompos; 4) pemanenan dilakukan dengan manual yakni jagung dipatah dan dipisahkan dari tangkainya lalu dikumpulkan untuk diangkut ke tempat penyimpanan. Luas lahan, bibit, curahan tenaga kerja, pengalaman, jumlah tanggungan keluarga, pendidikan, dan umur secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani jagung, sedangkan secara parsial hanya variabel luas lahan, bibit, dan pendidikan yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani jagung, sedangkan pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, umur, dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani jagung.

Keywords