Didaktika: Jurnal Kependidikan (Feb 2024)

Strategi Inovatif Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Disiplin Peserta Didik: Sebuah Kajian dengan Pendekatan Fenomenologi

  • Clara Duta Wahyu Dinata,
  • Mohamad Ali

DOI
https://doi.org/10.58230/27454312.561
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1

Abstract

Read online

Berdasarkan pengamatan awal yang ditemukan oleh peneliti di SMP Negeri 25 Surakarta ini kedisiplinan peserta didik masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi cara-cara atau strategi inovatif yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter disiplin peserta didik di sekolah menengah pertama serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Jenis penelitian yang diterapkan yaitu penelitian lapangan dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan reduksi, penyajian, dan menarik kesimpulan data. Dalam penelitian yang telah dilakukan dalam staregi inovatif Guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter disiplin peserta didik dengan memberikan beberapa strategi inovatif seperti keteladanan, pembiasaan, anjuran, latihan, larangan, koreksi dan pengawasan, hukuman. Guru Pendidikan Agama Islam memiliki strategi inovatif untuk membentuk karakter disiplin peserta didik di sekolah menengah pertama itu secara umum guru mengajarkan program yang menjadi kebiasaan peserta didik sejalan dengan visi dan misi sekolah serta adanya faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung meliputi peran guru yaitu agar membentuk perilaku disiplin peserta didik. Selain itu di sekolah peserta didik perlu pendapatkan pengawasan sehari-hari dalam bertingkah laku, peran orang tua yang mendukung usaha yang dilakukan guru dalam membentuk karakter disiplin di sekolah dan kesadaran diri sendiri juga penting, karena jika guru sudah mengupayakan semaksimal mungkin namun peserta didik tidak ada kesadaran diri sendiri maka akan menjadi sia-sia. Faktor penghambat meliputi keluarga bisa menjadi penghambat dalam strategi ionvatif membentuk karakter disiplin peserta didik ketika keluarga tidak mendukung, lingkungan pertemanan jika peserta didik tidak pandai bergaul atau memilih teman maka itu bisa menjadi suatu hambatan bagi peserta didik dan lingkungan masyarakat jika tidak sejalan dengan norma agama dan etika yang berlaku.

Keywords