Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) (Jan 2019)
PENGARUH APLIKASI FUNGISIDA MAJEMUK (b.a : Benalaksil 8% dan Mankozeb 65%) TERHADAP KEANEKARAGAMAN JAMUR ENDOFIT TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DAN TERHADAP JAMUR Fusarium oxysporum IN VITRO
Abstract
Penggunaan fungisida dengan berbagai bahan aktif dapat meningkatkan produksi namun aplikasi fungisida dihawatirkan dapat menimbulkan penurunan keanekaragaman jamur endofit yang dapat memberikan ketahanan terhadap patogen bagi inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fungisida majemuk (b.a : benalaksil 8% dan mankozeb 65%) terhadap keanekaragaman jamur endofit pada tanaman bawang merah, dan fungisida dengan THR tertinggi untuk menghambat pertumbuhan jamur F. oxysporum in vitro. Variabel yang diamati pada saat eksplorasi adalah nilai keanekaragaman jamur endofit di setiap perlakuan fungisida. Sedangkan variabel pada penelitian in vitro antara lain pertumbuhan diameter koloni F. oxysporum dan tingkat hambatan relatif fungisida. hasil penelitian menunjukkan nilai keanekaragaman jamur endofit sebelum perlakuan fungisida majemuk sebesar 12,35, nilai keanekaragaman pada pertengahan perlakuan fungisida sebesar 15,13 dan pada 1 minggu setelah aplikasi fungisida terakhir sebesar 12,11. Dari hasil analisis keanekaragaman menunjukkan bahwa aplikasi fungisida majemuk mampu menurunkan keanekaragaman jamur endofit bawang merah. Hasil penelitian in vitro menunjukkan semua perlakuan fungisida dapat menekan pertumbuhan koloni F. oxysporum pada media PDA. Tingkat hambatan relatif (THR) media PDA paling tinggi adalah pada mankozeb 65% sebesar 80,72% diikuti oleh fungisida majemuk sebesar 76,93%, dan benalaksil 8% sebesar 10,59%.