Gondang: Jurnal Seni dan Budaya (Dec 2021)
Konsep Metode Sariswara Ditinjau Dari Pendidikan Musik Dalam Upaya Pengembangan Kurikulum Pendidikan Musik Berbasis Kebudayaan Nasional Indonesia
Abstract
Metode Sariswara merupakan metode pendidikan yang dibuat oleh Ki Hadjar Dewantara. Metode ini dibuat sebagai refleksi Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan nasional di Indonesia yang lebih mengutamakan intelektualitas saja. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan yang hanya mementingkan intelektualitas saja akan merusakan tujuan pendidikan nasional yaitu menjadikan manusia Indonesia yang memiliki pribadi yang memiliki budi pekerti luhur dan berkarakter. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka Ki Hadjar Dewantara menggunakan konsep filosofisnya yaitu Amboeka Raras Angesti Widji yang artinya adalah kesenian merupakan landasan bagi pendidikan. Dengan landasan filosofisnya ini kemudian Ki Hadjar Dewantara menciptakan metode Sariswara yaitu metode pendidikan yang mengkombinasikan pelajaran bahasa, lagu dan cerita. Metode ini diinspirasi dari pelajaran tentang Sastra Gendhing yang digunakan Sultan Agung Mataram untuk mendidik anak-anak di Jawa. Landasan filosofis dan aktivitas pembelajaran dalam metode Sariswara memiliki kesamaan dengan metode-metode pendidikan musik barat yang hingga hari ini masih digunakan seperti metode Dalcroze, metode Orff, metode Kodály, dan metode Suzuki. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji metode Sariswara dari pandangan Pendidikan Musik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian diambil dari observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data penelitian, menyajika data, dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode Sariswara memiliki unsur-unsur pembelajaran yang sama dengan metode-metode pendidikan musik yang digunakan hingga saat ini. Metode sariswara dapat dijadikan solusi bagi pengembangan kurikulum pendidikan musik di Indonesia yang berlandaskan kebudayaan nasional Indonesia.
Keywords