Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan (Apr 2018)

Sintesis Asam Oksalat dari Limbah Serbuk Kayu Jati (Tectona Grandis L.F.) dengan Proses Hidrolisis Alkali

  • Mufid Mufid,
  • Agung Ari Wibowo,
  • Ade Sonya Suryandari,
  • An Nisaa’ Fithriasari,
  • Pravianti Anindita Nastiti

DOI
https://doi.org/10.33795/jtkl.v2i1.57
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 1
pp. 17 – 22

Abstract

Read online

Selulosa adalah polisakarida rantai panjang penyusun serat pada tumbuhan. Hidrolisis selulosa dengan alkali kuat menghasilkan asam oksalat, asam asetat dan asam formiat. Limbah serbuk kayu jati berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan asam oksalat karena kandungan selulosa yang cukup tinggi. Hidrolisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan natrium hidroksida (NaOH) sebagai zat penghidrolisis. Purifikasi asam oksalat dilakukan dengan penambahan kalsium klorida dan asam sulfat. Penelitian ini mempelajari pengaruh konsentrasi natrium hidroksida dan waktu reaksi terhadap yield asam oksalat. Produk tertinggi dengan yield 20% dicapai pada penggunaan serbuk kayu jati kasar dengan waktu hidrolisis 60 menit dan konsentrasi NaOH 1 N. Cellulose is a long chain fiber polysaccharide contained in plants. Hydrolysis of cellulose with strong alkali produces oxalic acid, acetic acid and formic acid. Waste from teak wood in powder formhas the potential to be used as raw material for the manufacture of oxalic acid because the content of cellulose is high enough. Sodium hydroxide (NaOH) as a hydrolysis agent was used in this study. Purification of formed oxalic acid was carried out by addition of calcium chloride and sulfuric acid. Our research studied the effect of sodium hydroxide concentration and reaction time on oxalic acid yield. The highest product with a yield of 20% was achieved on the use of coarse powder of teak wood waste with a hydrolysis time of 60 minutes and the concentration of NaOH 1 N.

Keywords