Kapata Arkeologi (Jun 2020)
Archaeological Object as Tourism in Samosir Island
Abstract
Pulau Samosir berada di tengah-tengah Danau Toba sebagai bagian dari proses geologi terkait dengan erupsi Gunung Toba. Keberadaan danau itu sendiri menjadi daya tarik sebuah objek wisata. Adanya berbagai tinggalan arkeologis berupa objek megalitik terkait dengan tradisi upacara kematian masyarakat Batak Toba yang berlangsung sejak lama. Prosesi kematian dan adat istiadat yang masih berlangsung hingga saat ini disadari menjadi sebuah atraksi wisata yang menarik minat wisatawan jika dikembangkan. Pengelolaan objek tradisi megalitik sebagai objek pariwisata di wilayah ini relatif belum maksimal, sehingga diperlukan upaya mengidentifikasi objek-objek dimaksud disertai dengan uraian informasi yang bersifat ilmiah serta membangun konsep pariwisata yang ideal. Berkenaan dengan itu wadah kubur dan objek arkeologis lainnya menjadi uraian kajian, disertai dengan konsep pengembangan pariwisata berkarakter lokal menjadi bagian dari pembahasannya. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dan studi kepustakaan. Objek-objek arkeologi dideskripsikan lalu diinterpretasi secara induktif atas analogi dengan objek sejenis di tempat lainnya. Berdasarkan hasil pembahasan di dalam penelitian ini, dapat diperoleh kesimpulan bahwa tinggalan arkeologi di Pulau Samosir didominasi oleh wadah kubur yang merupakan tradisi megalitik. Tradisi megalitik ini erat berkaitan dengan konsepsi upacara kematian yang masih berlangsung di masyarakat Batak Toba saat ini. Keterkaitan antara objek arkeologi dengan tradisi masyarakat yang masih berlangsung dapat dikemas dalam satu ide pariwisata minat khusus objek sejarah berkarakter lokal. Pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat lokal diharapkan dapat memberikan dampak langsung baik secara ekonomi maupun merawat keberlangsungan tradisi dan objek arkeologi itu sendiri, juga memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi atraksi wisata dalam perspektif baru di Pulau Samosir. Samosir Island is in the middle of Lake Toba as part of a geological process related to Mount Toba's eruption. The existence of the lake itself becomes an attraction for a tourist attraction. There are various archaeological remains in the form of megalithic objects related to the Toba Batak community death ceremony tradition, which has lasted a long time. The procession of death and customs, which are still ongoing today, is considered a tourist attraction that will attract tourists if developed. The management of megalithic tradition as tourism objects in this region is relatively inadequate. Efforts to identify these objects are required, accompanied by descriptions of scientific information and building an ideal tourism concept. Therefore, burial container and other archaeological objects are the study's description, accompanied by the concept of developing tourism with local character as part of the discussion. The method in this research is descriptive analysis and literature study. Archaeological objects are described and interpreted inductively. The results of this study concluded that the archaeological remains on Samosir Island are dominated by burial containers, which belong to the megalithic tradition. This megalithic tradition is closely related to the conception of death ceremonies which is still sustained in the Batak Toba community today. The relationship between archaeological objects and community traditions can be packaged into tourism ideas of particular interest of local character. Tourism management that involves local communities is expected to impact economically and maintain both the traditions and archaeological objects themselves. This idea is also considered to have great potential for tourist attractions of a new perspective in Samosir Island.
Keywords