Inkuiri (Oct 2019)
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK PEMBELAJARAN MATERI POKOK HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS XI MIA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil pengembangan multimedia interaktif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrokarbon dan minyak bumi; (2) kelayakan multimedia interaktif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrokarbon dan minyak bumi; (3) efektivitas pembelajaran menggunakan multimedia interaktif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan pendidikan (educational reseach and development). Penelitian pengembangan multimedia ini menggunakan prosedur R&D menurut Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi 9 tahap, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba lapangan awal; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lapangan; (7) revisi produk hasil uji lapangan; (8) uji pelaksanaan lapangan; (9) revisi produk akhir. Analisis data yang digunakan selama proses pengembangan adalah analisis deskriptif kualitatif. Produk yang dikembangkan dalam penelitian adalah multimedia interaktif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Pengujian efektivitas multimedia dilakukan dengan membandingkan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada masing-masing sekolah. Sampel dipilih dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Surakarta, SMAN 3 Surakarta, dan SMAN 8 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengembangan multimedia interaktif kimia berbasis inkuiri terbimbing telah dilaksanakan melalui 9 tahap R&D menurut Borg & Gall dan telah direvisi berdasarkan saran dan masukan dari validator ahli dan praktisi, serta telah diujicobakan kepada siswa pada uji coba skala kecil, skala menengah, dan skala luas; (2) kelayakan produk multimedia dikategorikan sangat baik dan sangat layak digunakan dengan rerata persentase penilaian sebesar 86% dari validator ahli materi dan ahli media, serta 89% berdasarkan penilaian praktisi; (3) Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan (kelas eksperimen) dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan multimedia (kelas kontrol). Berdasarkan rerata nilai hasil belajar kelas ekperimen yang lebih tinggi dari pada rerata nilai kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa produk multimedia yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar aspek pengetahuan dan sikap siswa.
Keywords