Jurnal Sain Veteriner (Aug 2023)

Dermatosis pada Ruminansia akibat Defisiensi Vitamin C: Ulasan Singkat

  • Yanuartono Yanuartono,
  • Soedarmanto Indarjulianto,
  • Alfarisa Nururrozi,
  • Dhasia Ramandani,
  • Hary Purnamaningsih

DOI
https://doi.org/10.22146/jsv.71186
Journal volume & issue
Vol. 41, no. 2
pp. 188 – 200

Abstract

Read online

Vitamin C bersifat esensial untuk mamalia, termasuk manusia, primata, dan marmut, meskipun mamalia lain, seperti ruminansia, babi, kuda, anjing, dan kucing, dapat mensintesis vitamin C dari glukosa di hati. Ruminansia pada dasarnya bergantung pada sintesis endogen karena vitamin C asal pakan sebagian besar dirusak semuanya oleh mikroorganisme rumen. Dengan demikian, ruminansia lebih bergantung vitamin C endogen untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya guna memenuhi persyaratan fisiologis dibandingkan dengan hewan lain. Meskipun demikian, ruminansia muda lebih rentan terhadap defisiensi vitamin C karena biasanya hanya memperoleh diet dengan kandungan vitamin C yang rendah. Produksi vitamin C endogen pada ruminansia muda dapat mencapai tingkat maksimal setelah umur 16 minggu. Konsentrasi vitamin C pada ruminansia muda yang rendah tersebut berpotensi menimbulkan dermatosis pada ruminansia muda. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara singkatnya defisiensi vitamin C yang terkait dengan dermatosis pada ruminansia.

Keywords