Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Apr 2018)
Sebuah Analisis Terhadap Problematika Ajaran Restorasi Berkaitan Dengan Konsep Bumi Baru
Abstract
Abstraks. The second coming of Christ is an event inalienable to mankind. In addition to declaring punishment for unbelievers, His second coming also fulfils the presence of a new heaven and earth in which the righteous will reign with Christ forever. Of this, the Bible records that "the heavens shall vanish with a great rumbling, and the elements of the world shall burn in the flames, and the earth and all that is therein shall pass away." But on the other hand, the view of restoration clearly teaches that the old heavens and the earth will not be totally destroyed, but renewed. Thus the problem arises: how could both of these things - the biblical concept of the new earth and the doctrine of restoration - be a harmonious truth? This paper seeks to explain and discuss the problematic teaching of the restoration in relation to the concept of the new earth. Through this paper the author hopes to elaborate the problematic of this topic clearly, especially regarding the alleged contradictions that exist. In addition, critical analysis is conducted to produce responsible solutions that contribute significantly to the study of eschatology, in which the authors believe that the teaching of restoration and the concept of the new earth is a harmonious and biblical truth. Abstrak. Kedatangan Kristus kedua kali merupakan peristiwa yang tidak dapat dielakkan oleh umat manusia. Selain untuk menyatakan penghukuman bagi orang yang tidak percaya, kedatangan-Nya yang kedua juga menggenapi hadirnya langit dan bumi yang baru di mana orang benar akan memerintah bersama dengan Kristus selama-lamanya. Mengenai hal ini, Alkitab mencatat bahwa “langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.” Namun di sisi yang lain, pandangan restorasi dengan jelas mengajarkan bahwa langit dan bumi yang lama tidak akan dihancurkan secara total, melainkan diperbaharui. Dengan demikian timbul masalah: bagaimana mungkin kedua hal ini – konsep Alkitab tentang bumi yang baru dan ajaran restorasi – merupakan kebenaran yang harmonis? Tulisan ini berusaha memaparkan dan mendiskusikan problematika ajaran restorasi berkaitan dengan konsep bumi yang baru. Melalui tulisan ini penulis berharap dapat menguraikan problematika topik ini dengan jelas, khususnya mengenai dugaan kontradiksi yang ada. Selain itu, analisis kritis yang dilakukan diharapkan menghasilkan solusi yang bertanggungjawab sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi studi eskatologi, dimana penulis meyakini bahwa ajaran restorasi dan konsep bumi baru merupakan kebenaran yang harmonis dan alkitabiah.
Keywords