Equilibrium (Nov 2022)

Proses Pembuatan Biodiesel Dari Mikroalga Nannochloropsis sp. Menggunakan Metode Transesterifikasi In-Situ dengan Katalis KOH

  • Faizul Baqi,
  • Rizqyta Subtantia Intan Putri,
  • Yustia Wulandari Mirzayanti

DOI
https://doi.org/10.20961/equilibrium.v6i2.63257
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 92 – 97

Abstract

Read online

ABSTRAK. Mikroalga Nannochlopsis sp merupakan alternatif bahan baku yang digunakan untuk pembuatan biodiesel karena memiliki kandungan asam lemak dan lipid yang tinggi serta pertumbuhannya yang begitu cepat. Metode yang digunakan yaitu transesterifikasi in situ dimana proses ekstraksi dan transesterifikasi berlangsung secara bersamaan yang terdiri dari 2 tahap, proses transestrifikasi in situ dan pemurnian biodiesel. Proses transeserifikasi in situ berlangsung selama 8 jam setelah itu, dilanjutkan dengan proses distilasi untuk menghilangkan kandungan n-heksana dan di oven selama 2 jam untuk menguapkan air yang tersisa. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh rasio molar minyak mikroalga : metanol dengan variasi katalis yang dimana rasio 1:6 memiliki tingkat kesetimbangan yang tinggi sehingga dapat menghasilkan %yield yang besar. Rasio molar minyak mikroalga : metanol 1:6 dengan variasi katalis KOH 2; 2,5; 3; 3,5; dan 4%w/w, dengan pelarut n-heksana 70%v/v terhadap yield crude dan kandungan FFA. Hasil yield crude biodiesel yang didapatkan pada penelitian ini sebesar 7%, kadar FFA sebesar 0,74 mg NaOH/gr. Kata kunci: Biodiesel, FFA, Nannochloropsis sp, Transesterifikasi In-Situ, Yield Crude ABSTRACT. Microalgae Nannochloropsis sp is an alternative raw material which is used for biodiesel production because it has a high content of fatty acids and increased lipid and its growth is so fast. The method was in situ transesterification in which extraction and transesterification processes took place simultaneously and consisted of 2 steps; in situ transesterification process and biodiesel purification. The in-situ transesterification process lasted for 8 hours after that, followed by a distillation process to remove the n-hexane content and in the oven for 2 hours to evaporate the remaining air. The aim of this study was to determine the effect of the molar ratio from microalgae oil: methanol with variations of catalyst where the ratio of 1:6 has a high equilibrium level so that it can produce a large % yield. the molar ratio from microalgae oil: methanol 1:6 with variations of KOH catalysts 2; 2.5; 3; 3.5; and 4%w/w, with solvent n-hexane is 70%v/v to the yield of crude and FFA biodiesel. The variable used was the molar ratio variation of microalgae oil: methanol 1:6. The yield of biodiesel crude obtained was 7%, and FFA content was 0.74 mg NaOH/gr. Keywords: Biodiesel, FFA, Nannochloropsis sp, Transesterification In-Situ, Yield Crude