Gema Teologika (Apr 2022)

Mengidungkan Macapat Injil lewat Lectio Divina: Sebuah Usaha Membumikan Kitab Suci dalam Budaya Jawa

  • Antonius Galih Arga Wiwin Aryanto,
  • Agustinus Brian Kurniawan

DOI
https://doi.org/10.21460/gema.2022.71.779
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 85 – 104

Abstract

Read online

Abstract The conversion of the Gospel texts into the Javanese song (macapat) is a strategic effort to enroot the Word of God in the Javanese culture. The process of conversion requires a mastery of the formula of macapat comprising guru lagu, guru gatra, and guru wilangan. Sindhunata and Suwandi have conducted a research project on such conversion. This article suggests that the method of lectio divina, as a tradition of bible reading in the Church to contemplate the word of God, can be employed in singing the Gospel macapat. Merging the two traditions helps believers experience the Word through the process of ngeningke cipta, nggegilut sabda, and nglelimbang sabda suci. Abstrak Penerjemahan teks Injil ke dalam macapat Jawa merupakan langkah strategis untuk membumikan Sabda Allah dalam budaya Jawa. Tentu saja penerjemahan tersebut membutuhkan keahlian menguasai rumus-rumus tembang Jawa, yaitu guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan, dan menyelaraskan terjemahan teks Injil Jawa dalam rumusan tersebut. Paper penelitian tentang macapat Injil karya Sindhunata dan Suwandi berupaya untuk memahami proses penerjemahan dari teks Injil bahasa Jawa menjadi teks macapat Jawa. Tulisan ini berpendapat bahwa teks macapat Injil ini bisa ditembangkan dan didalami dengan metode lectio divina, sebagai sebuah metode tradisional Gereja agar orang beriman bisa meresapi makna sebuah teks Injil. Saat macapatan, orang beriman diundang masuk pada kandungan makna terdalam dari sabda Allah, dan mengalami pertemuan dengan Sang Sabda sendiri lewat ngeningke cipta, nggegilut sabda, dan nglelimbang sabda suci.

Keywords