Didaktika: Jurnal Kependidikan (May 2024)
Implementasi Model Koperatif Tipe Jigsaw Berbasis Padlet Pada Pembelajaran Sosiologi untuk Meningkatkan Kerja Sama Peserta Didik Kelas XI di SMA Negeri 1 Pontianak
Abstract
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja sama peserta didik dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Pontianak melalui implementasi model kooperatif tipe Jigsaw berbasis Padlet. Urgensi penelitian ini terletak pada kebutuhan untuk mengatasi rendahnya keterampilan kerja sama siswa dalam pembelajaran berkelompok, yang dapat memengaruhi interaksi sosial di kelas dan menciptakan atmosfer pembelajaran yang inklusif. Masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok, kurangnya tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas kelompok dan dominasi penggunaan gawai di luar keperluan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK dengan empat tahapan utama: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data melalui observasi dan kuesioner (angket) mengacu pada pengukuran keterampilan kerja sama menurut (Rodriguez, Patel, Bright, Gregory, & Gowing, 2002) dan Crebert, Patrick, Cragnolini, Smith, Worsfold, & Wenn 2011). Siswa kelas XI berjumlah 38 dengan pembagian enam kelompok, A sampai F. Setiap kelompok beranggotakan 6 sampai 7 siswa. Analisis data melibatkan pengumpulan melalui observasi langsung interaksi siswa, partisipasi diskusi, tanggung jawab tugas kelompok, dan penggunaan teknologi. Data dievaluasi untuk perubahan keterampilan kerja sama siswa setelah model Jigsaw berbasis Padlet. Hasil analisis digunakan untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan kerja sama siswa. Guru Sosiologi sebagai peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan model Jigsaw berbasis Padlet dalam pembelajaran, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, dan merancang strategi perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam indikator keterampilan kerja sama siswa setelah implementasi model tersebut, terutama dalam hal pemahaman tujuan kelompok, partisipasi dalam kepemimpinan, dan kemampuan berkomunikasi. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan keterampilan sosial peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif dan inklusif.
Keywords