Mutiara Medika (Feb 2016)

Efek Paparan Pengharum Ruangan Cair dan Gel terhadap Gambaran Histologi Mukosa Hidung Rattus norvegicus

  • - Yuningtyaswari,
  • Verani Dwitasari

DOI
https://doi.org/10.18196/mmjkk.v12i2.1023
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2
pp. 116 – 123

Abstract

Read online

Pengharum berbentuk cair dan gel merupakan pengharum ruangan modern yang banyak digunakan masyarakat. Berbagai macam zat kimia diduga terkandung di dalamnya, seperti etanol, formaldehida, naftalena, fenol, ptalat dan xilena. Zat kimia pengharum masuk pertama kali ke dalam tubuh melalui rongga hidung. Penelitian ini bertujuan mengkaji perbedaan pengaruh paparan pengharum ruangan cair dan gel terhadap gambaran histologi mukosa respiratorius rongga hidung. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan post-test only control group design. Subyek penelitian adalah 18 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang terbagi dalam 3 kelompok: kelompok kontrol negatif, kelompok pemaparan pengharum ruangan cair dan kelompok paparan pengharum ruangan gel. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan ketebalan antara kelompok pengharum ruangan cair dengan kelompok gel p 0,008 (p0,05) dan antara kelompok pengharum ruangan cair dengan kelompok kontrol p 0,004 (p0,05), sedangkan perbedaan ketebalan kelompok pengharum ruangan gel dengan kelompok kontrol p 0,197 (p0,05). Disimpulkan paparan pengharum ruangan cair memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap perubahan histologi mukosa respiratorius nasal dibandingkan paparan pengharum ruangan gel. Liquid and gel air freshener regarded as a widely used in modern society. Various chemicals allegedly contained therein, such as ethanol, formaldehyde, naphthalene, pthatale, phenol, xylene. The first contact to chemical substances in the body is nasal cavity. The aim of this study is to evaluate the difference effect between the exposure of liquid and gel air freshener on hstological nasal mucos. The study used experimental research with post-test only control group design. The subject were 18 tails of male rats (Rattus norvegicus), divided into three groups: control group, liquid air freshener exposure group and gel air freshener exposure group. Data analyzed with Kruskal Wallis and followed by post hoc Mann-Whitney. The result showed that the differences between the epithelium’s thickness on the exposure of liquid and gel air freshener group is p 0,008 (p 0.05), between group of liquid air freshener and the control group is p 0,004 (p 0.05). Thickness between gel air freshener group and control group is p 0,197 (p 0.05). The conclusion is liquid air freshener have greater influence on the histological changes in the nasal respiratory mucosa compared to gel air freshener exposure.

Keywords