Jurnal Pemikiran Islam (Dec 2022)

Nasionalisme dalam Pemikiran Panglima Polem IX

  • Muhammad Ihcsan

DOI
https://doi.org/10.22373/jpi.v2i2.14676
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 172 – 192

Abstract

Read online

This article aims to discusses about nationalism in the thoughts of Panglima Polem IX for several reasons that are a problem, so this research is important to do, including the role of Panglima Polem IX in defending Aceh from colonial attacks and his concern for the independence of the Republic of Indonesia, which is quite large. However, the name of Panglima Polem IX is not widely known by the public. The research method used is library research, which is supported by mixed methods, while the research technique is used to obtain additional data from respondents as well as to confirm data obtained from writing through interviews. The study's findings indicate that Panglima Polem IX's concept of nationalism in the struggle against Dutch and Japanese colonial occupation was struggle nationalism, humanitarian nationalism, liberation nationalism, and nationalism of unity and oneness. Abstrak Artikel ini bertujuan untuk membahas mengenai nasionalisme dalam pemikiran Panglima Polem IX, beberapa alasan yang menjadi problem sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan di antaranya adalah adanya kiprah Panglima Polem IX dalam mempertahankan Aceh dari serangan penjajahan dan kepeduliannya terhadap kemerdekaan Republik Indonesia cukup besar. Namun nama Panglima Polem IX tidak banyak dikenal oleh masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), yang didukung dengan metode gabungan (Mixed Methods), adapun teknik penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data tambahan dari responden sekaligus mengkonfirmasi data-data yang didapatkan dari tulisan melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Nasionalisme yang dimiliki oleh Panglima Polem IX dalam perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda dan Jepang yaitu Nasionalisme perjuangan, Nasionalisme kemanusiaan, Nasionalisme pembebasan, Nasionalisme persatuan dan kesatuan.

Keywords