Analisis Emisi Konduksi Perangkat Kompor Induksi di Frekuensi 150 kHz-30 MHz

Abstract

Penggunaan kompor induksi di masa yang akan datang diprediksikan akan dapat menggantikan kompor jenis konvensional karena faktor keuntungan dari sisi efisiensi dan ketahanan energinya. Usaha konservasi energi tersebut juga merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi krisis energi terkait penyediaan pasokan liquified petroleum gas (LPG). Namun, perangkat rumah tangga termasuk kompor induksi yang menggunakan teknologi inverter berpotensi menimbulkan gangguan elektromagnetik (electromagnetic interference, EMI) berupa emisi konduksi yang dapat diinterpretasikan sebagai arus derau yang merambat pada jalur konduksi dan berpotensi mengganggu peralatan elektronik lainnya melalui sumber tegangan. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengidentifikasi sebaran perangkat kompor induksi sebagai salah satu jenis perangkat rumah tangga yang beredar di masyarakat terkait persyaratan gangguan elektromagnetik, yaitu emisi konduksi sesuai Comité International Spécial des Perturbations Radioélectriques (CISPR) 14-1:2020. Pengukuran emisi konduksi dilakukan terhadap empat merek kompor induksi yang beredar di masyarakat, yaitu merek A, C, M, dan P, dalam berbagai mode memasak dan level daya di rentang frekuensi 150 kHz-30 MHz, tegangan listrik PLN sebesar 220 V dan frekuensi 50 Hz. Pengukuran dilakukan sejumlah sepuluh kali untuk masing-masing tahap dan diambil enam nilai emisi konduksi tertinggi. Berdasarkan pengukuran, diperoleh hasil bahwa tingkat emisi konduksi pada sebagian besar kompor induksi yang dipergunakan dalam penelitian ini melampaui nilai yang dipersyaratkan dalam standar CISPR 14-1:2020. Komponen kompor induksi ke depannya harus lebih memperhatikan peraturan terkait emisi konduksi agar perangkat rumah tangga ini semakin aman serta nyaman bagi lingkungan elektromagnetik.

Keywords

• kompor induksi
• emisi konduksi
• electromagnetic interferences (emi)
• standar cispr 14-1:2020