Jurnal Ekonomi dan Bisnis Airlangga (Nov 2020)
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU PRODUKSI MELALUI SISTEM PENGENDALIAN AKTIFITAS DALAM ANALISA RANTAI NILAI PRODUKSI PERUSAHAAN
Abstract
Introduction: CV. X merupakan perusahaan roti Wholesaler yang memegang lisensi CJ Culinary Concept Holding dan memiliki 3 gerai (outlet) di Surabaya. Masalah yang dihadapi oleh CV. X adalah terdapatnya selisih saldo persediaan antara pencatatan dan fisik sebesar 25%. Selain itu, masalah-masalah lain yang ada dalam perusahaan adalah hilangnya bahan baku, penyusutan bahan baku segar, rusaknya adonan, sistem handling, dan keterlambatan pengiriman produk jadi ke outlet. Sistem pengendalian aktifitas dengan menggunakan pendekatan rantai nilai produksi merupakan sebuah metode yang dapat diaplikasikan untuk merancang sistem pengendalian pada setiap tahapan dalam proses produksi. Methods: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratori untuk menganalisis sistem pengendalian yang telah diterapkan perusahaan. Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah seperti kehilangan bahan baku dan penyusutan bahan baku segar dapat dikendalikan dengan menggunakan sistem pengendalian aktifitas yang menerapkan 3 bentuk dari pengendalian atas tindakan (Behavioral constraints, Preaction reviews, dan Action accountability) dan 3 metode dalam pengendalian personalia ( Selection and placement, Training, dan Job Design and provision of necessary resources). Kedua, adonan yang rusak dalam proses pengolahan dapat diatasi dengan mengubah sistem produksi yang manual menjadi komputerisasi. Ketiga, permasalahan dalam proses distribusi yatu sistem handling dan keterlambatan pengiriman produk jadi ke outlet dapat dikurangi dengan menciptakan sebuah proses produksi yang terintegrasi yang dapat tercermin dari Laporan Produksi per batch. Terakhir, ketidaktersediaan bahan baku di Gudang dan keterlambatan pengiriman bahan baku impor dapat diselesaikan dengan sistem persediaan yang pembeliannya dipicu oleh Order Produksi. Conclusion and suggestion: CV. X perlu menggunakan sistem pengendalian aktifitas dalam rantai nilai produksi untuk mengendalikan biaya bahan baku dan penelitian selanjutnya mengenai sistem Point of Sales (POS) dan Production Order (PO) perlu dilakukan.
Keywords