Ners Muda (Aug 2022)

Penerapan slow deep breathing dan dzikir terhadap tingkat kecemasan penderita hipertensi pada lansia

  • Rosa Isnaini Putri,
  • Tri Nurhidayati

DOI
https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.8302
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 125 – 132

Abstract

Read online

Hipertensi adalah keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah diatas batas normal. Batasan pada lansia yang berusia diatas 60 tahun bila sudah lebih dari 140/90 mmHg.Kondisi tubuh lansia yang mengalami hipertensi dapat kembali membaik,akan tetapi faktor-faktor psikologis lansia sangat berpengaruh terhadap proses penanganan masalah hipertensi.Hal ini dapat menyebabkan lansia mengalami gangguan psikis seperti kecemasan. Penanganan kecemasan dapat dilakukan dengan jenis piskoterapi yaitu dengan slow deep breathing dan dzikir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat kecemasan dengan pemberian terapi slow deep breathing dan dzikir pada responden lansia dengan hipertensi. Studi ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah lansia dengan tingkat kecemasan pada penderita hipertensi. Subjek studi kasus berjumlah 2 orang,didapatkan secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner GAS (Geriatric Anxiety Scale) terdapat 30 pertanyaan. Data hasil studi disajikan dalam bentuk tabel intervensi rerata penurunan tingkat kecemasan pre dan post terapi slow deep breathing dan dzikir selama 4 hari. Terapi Slow Deep Breathing dan Dzikir dapat menurunkan tingkat kecemasan dengan nilai 6-7, reaksi positif terapi slow deep breathing dan dzikir secara teratur akan meningkatkan sensitivitas baroreseptor dan mengeluarkan neurotransmitter endorphin sehingga mengstimulasi respon saraf otonom yang berpengaruh dalam menghambat pusat simpatis dan merangsang aktivitas parasimpatis (menurunkan aktivitas tubuh atau relaksasi). Terapi relaksasi slow deep breathing dan dzikir dengan lafadz istighfar efektif untuk dilakukan menurunkan tingkat kecemasan pada lansia. Hasil kedua kasus diatas rata-rata tingkat kecemasan responden mengalami penurunan dengan skor 6-7 dengan kategori (kecemasan ringan).

Keywords