Jurnal Kesehatan Andalas (Jan 2019)
PERBEDAAN KADAR MALONDIALDEHID PADA DEWASA MUDA OBES DAN NON–OBES DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Abstract
Obesitas dapat menyebabkan peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) melalui hiperlipidemia, penurunan sensitivitas insulin, dan berbagai mekanisme lainnya. Peningkatan produksi ROS yang berlangsung terus – menerus dapat menyebabkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Stres oksidatif dapat dipantau dengan melihat perubahan kadar Malondialdehyde (MDA). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kadar MDA pada serum dewasa muda yang obesitas dan non–obesitas. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross–sectional study. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Andalas pada April sampai dengan Mei 2017 dengan menggunakan tes Thiobarbituric Acids Reactive Substances (TBARs). Subjek penelitian adalah 42 Mahasiswa dan Mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok obesitas dan non–obesitas. Analisis data menggunakan uji normlitas Shapiro–Wilk dan uji Mann–Whitney. Penelitian ini mendapatkan rerata kadar MDA pada serum dewasa muda obesitas adalah 5,08±0,76 nmol/ml dan rerata pada non–obesitas adalah 3,51±0,24 nmol/ml. Hal ini menunjukkan subjek obesita memiliki kadar MDA yang lebih tinggi dibandingkan subjek non–obesitas, dan diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kadar MDA pada obesitas dan non–obesitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar MDA pada dewasa muda obesitas dan non–obesitas.