Sari Pediatri (Oct 2016)

Antibodi Campak pada Bayi Baru Lahir dan Faktor yang Memengaruhi

  • Raihan Raihan,
  • Mohd Andalas,
  • Hindra Irawan Satari,
  • Sri Rezeki S Hadinegoro

DOI
https://doi.org/10.14238/sp17.6.2016.407-12
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 6
pp. 407 – 12

Abstract

Read online

Latar belakang. Penelitian terdahulu melaporkan kasus campak terjadi sebelum usia imunisasi campak. Seharusnya, bayi tersebut masih terlindungi karena memiliki maternal antibodi campak yang diperoleh selama dalam kandungan. Tinggi titer yang dipunyai bayi dipengaruhi faktor ibu dan janin yang berakibat memengaruhi lamanya perlindungan. Tujuan. Mengetahui kadar antibodi campak bayi baru lahir dan menganalisis faktor yang memengaruhinya Metode. Penelitian potong lintang dilakukan di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, sejak Maret – April 2015 pada bayi baru lahir. Bayi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih secara consecutive nonprobabality sampling. Dilakukan wawancara terhadap orangtua, pemeriksaan New Ballard Score, dan pengambilan darah tali pusat untuk pemeriksaan antibodi campak yang dilakukan di laboratorium Prodia Jakarta. Analisis data dengan uji t untuk mengetahui rerata titer antibodi campak berdasarkan jenis kelamin, berat badan lahir, usia gestasi, usia ibu, paritas, dan penyakit ibu. Analisis regresi untuk mencari faktor yang memengaruhi titer antibodi campak. Hasil. Di antara 68 bayi, 64 dengan titer rerata antibodi campak (2277,7±1830,7) IU/L. Bayi kurang bulan (2061,94±1554,44) IU/L mempunyai titer lebih rendah daripada bayi cukup bulan (3006,83±1613,79) IU/L, walaupun secara statistik tidak bermakna. Hasil tersebut secara konsisten juga dijumpai pada variabel laki-laki, lahir kurang bulan, berat badan lahir tidak sesuai masa kehamilan, dan ibu dengan penyakit penyerta mempunyai titer lebih rendah, tetapi secara statistik tidak bermakna. Kesimpulan. Mayoritas bayi memiliki maternal antibodi campak dengan titer rerata (2277,7 ± 1830,7) IU/l. Tidak dijumpai variabel yang memengaruhi titer maternal antibodi campak pada bayi baru lahir secara bermakna.

Keywords