Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Oct 2020)
Pendidikan Teologi Multikultur: Sebuah Sumbangan Pete Ward
Abstract
Abstract. The task of education is to present Christ in a new way for every generation in its culture. Pete Ward compiled a theological education guide for church renewal using a Liquid Ecclesiology approach as a combination of empirical and theological methods. It is called the empirical method because it is based on a concrete church experience. One such experience is church in the context of a multicultural society. In the multicultural theological education guide, there are five elements, namely contemplation, reflexivity, construction, and expanding fragments and editing expressions. Through a dialogue between the concept of multiculural theological education with the experience in the GPIB church, a new church is presented, namely a friendly, humble, and keep on learning to the world where the church is living. Abstrak. Tugas pendidikan adalah menghadirkan Kristus dengan cara baru bagi setiap generasi di dalam kebudayaannya. Pete Ward menyusun panduan pendidikan teologi untuk pembaruan gereja dengan memakai pendekatan Liquid Ecclesiology sebagai kombinasi antara metode empiris dan teologis. Disebut metode empiris karena berbasiskan pada pengalaman menggereja yang konkret. Salah satu pengalaman itu adalah gereja di konteks masyarakat multikultural. Di dalam panduan pendidikan teologi multikultural itu terdapat lima elemen, yaitu kontemplasi (contemplation), refleksi/perenungan (reflexivity), konstruksi (construction) dan menyusun proposal dan memeriksa tindakan (expanding the fragments and editing expression). Melalui dialog antara konsep pendidikan teologi multikulural dengan pengalaman menggereja GPIB dihadirkan gereja yang baru, yaitu wajah ramah, rendah hati dan terus belajar pada dunia di mana gereja hadir.
Keywords