Majalah Ilmiah Peternakan (Oct 2016)
POTENSI TERNAK SAPI POTONG, SAPI PERAH DAN KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING DI KABUPATEN NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sering dijuluki sebagai lumbung sapi potong sapi perah dan kerbau.Dipandang dari sudut luas lahan yang dikuasai oleh rumah tangga antara lain lahan bukan pertanian, lahanpertanian yaitu lahan sawah dan lahan bukan sawah seluas. Penelitian dilakukan terbatas pada tiga buahkabupaten di NTT yaitu Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Belu. Hasil penelitian menunjukkan hubunganmatematika antara lahan pangan (X) terhadap populasi sapi potong (Y) didapatkan: Y = 110,2324+1,7048X dan R2= 0,9838 (P0,05). Nilai Location Quotien terbesar pada kerbau terdapatdi Kabupaten Kupang 6,2920, selanjutnya nilai LQ untuk kerbau di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar4,9411 dan nilai LQ untuk kerbau di Kabupaten Belu sebesar 2,0762. Nilai LQ untuk sapi perah terbesar 1,4577ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa populasi ternakpotong terhadap lahan pangan dan perkebunan berhubungan positif sangat nyata (R2 = 0,98 P<0,01). Nilai LQternak kerbau terbesar berturut-turut didapatkan di Kabupaten Kupang, TTS dan Belu sehingga dapat dijadikansentra ternak kerbau untuk daerah-daerah lain di Provinsi NTT. Begitu juga untuk ternak perah di KabupatenTimor Tengah Selatan dapat dijadikan sentra ternak karena lebih besar dari satu.
Keywords