Bestuurskunde (Oct 2023)
The Women-Based Welfare (WBW)
Abstract
Perempuan telah memainkan peranan penting di dalam pembangunan kesejahteraan melalui government expenditure. Ada kecenderungan wilayah yang memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah identik dengan pembangunan yang tidak memberikan ruang dan kesempatan bagi perempuan. Padahal secara nyata perempuan menjadi bagian dari unsur kesejahteraan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Penulis mengumpulkan data melalu berbagai literatur relevan baik di media online, media resmi, maupun literatur lainnya. Sementara itu peneliti dalam melakukan tahapan penelitian menggunakan konsepnya Creswell. Tahapan penelitian ini terdiri atas identifikasi masalah, penelusuran kepustakaan, maksud dan tujuan penelitian, pengumpulan data, analisa dan penafsiran data, serta pelaporan penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa rendahnya tingkat kesejahteraan di Gunungkidul selaras dengan kondisi perempuan di dalam pembangunan penganggaran yang belum begitu kuat. Hal tersebut dapat dilacak dengan implikasi logis indikator pembangunan yang telah dijalankan di Gunungkidul. Misalnya dilihat dari tingkat kemiskinan yang tinggi, indeks pembangunan manusia yang lemah, indeks pembangunan gender yang tidak kuat, serta indeks pemberdayaan gender yang rendah telah menunjukkan bagaimana kesejahteraan itu rapuh dari dalam. Hal ini juga relevan dengan anggaran pendapatan khususnya dari pajak retribusi yang juga lemah menjadi penguat bagaimana kesejahteraan itu masih menjadi persoalan sampai sekarang. Oleh karena itulah kunci utama di dalam memajukan pembangunan kesejahteraan di Gunungkidul ialah dengan menempatkan perempuan tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek dalam membangun kesejahteraan inklusif dan berkeadilan.
Keywords