Nyimak: Journal of Communication (Mar 2023)
The Role of Local Mass Media in Anticipating Hoax Information (Case Study at Radar Tasikmalaya)
Abstract
The development of false information or hoaxes is caused by the flood of information, especially in the non-press media. The speed at which information is spread on social media, which is difficult to confirm, causes hoaxes to grow rapidly. The role of journalism is supposed to be an antidote to hoax information. Media in areas that have more geographical proximity can be an instrument in counteracting hoaxes. Radar Tasikmalaya which is one of the major local media in West Java. This study aims to describe the role of regional local media in counteracting hoaxes originating in their geographical area. This study uses a qualitative approach with the case study method by describing how journalism in the regions is an instrument to ward off hoaxes. Data collection was carried out using in-depth interviews, observation and documentation studies. In-depth interviews were conducted with the editors of Radar Tasikmalaya which were complemented by observations on the way journalists report and convey information. While the documentation study as a complement to data by collecting data on published news to clarify hoaxes circulating in the community. The results show that Radar Tasikmalaya assigns journalists the task of being fact-transmitting agents. Even if journalists find wrong information in the field, it is necessary to immediately confirm and clarify through their reporting. This aims not only to increase public trust in the mass media, but also to form journalists’ social responsibility to the community. Keywords: Journalism, local media, Radar, Tasikmalaya, anti-hoax ABTRAK Perkembangan informasi bohong atau hoaks disebabkan oleh membanjirnya informasi terutama di media non pers. Kecepatan penyebaran informasi di media sosial yang sulit dikonfirmasi menyebabkan hoaks berkembang pesat. Peran jurnalistik seharusnya menjadi penangkal informasi hoaks. Media di daerah yang memiliki kedekatan geografis lebih bisa menjadi instrumen dalam menangkal hoaks. Radar Tasikmalaya yang merupakan salah satu media lokal besar di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran media lokal daerah dalam menangkal hoaks yang berasal dari wilayah geografisnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dengan memaparkan bagaimana jurnalisme di daerah menjadi instrumen untuk menangkal hoaks. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan dengan redaktur Radar Tasikmalaya yang dilengkapi dengan observasi terhadap cara jurnalis melaporkan dan menyampaikan informasi. Sedangkan studi dokumentasi sebagai pelengkap data dengan melakukan pendataan terhadap berita yang dipublikasikan untuk mengklarifikasi hoaks yang beredar di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radar Tasikmalaya menugaskan wartawan untuk menjadi agen penyampai fakta. Kalaupun wartawan menemukan informasi yang salah di lapangan, perlu segera dilakukan konfirmasi dan klarifikasi melalui pemberitaannya. Hal ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap media massa, tetapi juga untuk membentuk tanggung jawab sosial jurnalis kepada masyarakat. Kata Kunci: Jurnalistik, media lokal, Radar, Tasikmalaya, anti hoax