Jurnal Kesehatan (Jun 2020)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI DENGAN RIFAMPISIN-ISONIAZID

  • Andi Suhendi,
  • Fajrina Eka Puspa,
  • Hesti Pawarti

DOI
https://doi.org/10.23917/jk.v13i1.11103
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1
pp. 69 – 77

Abstract

Read online

Antioksidan merupakan substansi yang diperlukan untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan sel normal, protein, dan lemak. Radikal bebas berlebih dalam tubuh menyebabkan stres oksidatif. Salah satu parameter stres oksidatif adalah meningkatnya kadar malondialdehid (MDA). Ekstrak ikan gabus berperan sebagai antioksidan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek pemberian suplemen ekstrak ikan gabus sebagai antioksidan pada tikus yang mendapatkan obat rifampisin-isoniazid dosis tinggi. Tikus dikelompokan menjadi 4 yaitu kelompok I (kontrol), kelompok II (ekstrak ikan gabus), kelompok III (rifampisin-isoniazid), dan kelompok IV (rifampisin-isoniazid dan ekstrak ikan gabus). Kadar MDA dalam darah diukur menggunakan metode Tiobarbiturat Acid Reactive Substance (TBARS) dengan spektrofotometer UV-Vis 532 nm. Analisis data menggunakan uji Anava dan uji Kruskal Wallis. Hasil analisis kadar rata-rata MDA darah dan hati kelompok I, II, III, dan IV berturut-turut pada darah 0.67±0.12; 0.38±0.20; 4.01±1.57; 2.68±1.72 μg/mL, dan hati 3.73±0.80; 2.96±1.94; 31.31±4.45; 17.69±10.55 μg/g. Hasil menunjukkan kadar MDA darah kelompok III dan IV signifikan terhadap kelompok II, pada hati kelompok III signifikan terhadap kelompok I dan II sedangkan kelompok IV signifikan terhadap kelompok I, II, dan III. Suplemen ekstrak ikan gabus dosis tinggi berpotensi sebagai antioksidan pada tikus yang mengalami stres oksidatif.

Keywords