Gondang: Jurnal Seni dan Budaya (Jun 2022)

Bentuk Imitasi Kendang Dangdut Pada Instrumen Ketipung Paralon

  • Iwan Budi Santoso,
  • Kiswanto Kiswanto,
  • Yusuf Beny Setiawan

DOI
https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.33206
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 245 – 253

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk imitasi kendang dangdut pada instumen ketipung paralon yang biasa digunakan oleh para pengamen jalanan di kota Surakarta berdasarkan organologi bahan dan cara pembuatannya, karakter dan warna bunyi yang dihasilkan, serta cara memainkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan metode analisis yang bersifat interpretatif. Data-data yang diperlukan untuk dianalisis dan dijelaskan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pengamatan, wawancara, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen ketipung paralon terdiri dari tiga atau empat buah rangkaian pipa silinder, dengan dimater dan panjang yang bervariasi guna mengatur tinggi dan rendah suara yang dihasilkan. Bunyi ketipung paralon dapat diidentifikasi dengan sebutan onomatope dut, dhung, tung, thut, tak, dan thang. Ketipung paralon dimainkan dengan cara memukul membran melalui tekanan dan teknik penjarian dari kedua tangan. Apabila dibandingkan dengan kendang dangdut, ketipung paralon mempunyai karakter akustik bunyi yang keras jika ditabuh, meskipun tanpa menggunakan alat pengeras suara. Instrumen ketipung paralon juga mudah dibawa dan dimainkan untuk berpindah-pindah tempat oleh para pengamen.

Keywords