Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (Apr 2021)

Praktik mistisisme Jawa dalam novel Partikel karya Dewi Lestari

  • Arif Setiawan, M.Pd,
  • Musaffak Musaffak

DOI
https://doi.org/10.22219/kembara.v6i2.15249
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 267 – 278

Abstract

Read online

Mistisisme dalam tataran masyarakat Jawa menjadi sebuah simbol yang digunakan dalam kehidupan, terutama dalam konteks beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik mistisisme Jawa dalam novel Partikel karya Dewi Lestari. Hal ini didasari oleh realitas bahwa pengarang termasuk ke dalam generasi yang tumbuh dan berkembang di lingkungan modern. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra. Sumber data penelitian ini adalah novel Partikel karya Dewi Lestari yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka dengan jumlah 490 halaman pada tahun 2012. Data dalam penelitian ini mencakup satuan cerita yang terwujud dalam dialog, monolog, paragraf, sekuen cerita, bagian kalimat, maupun narasi tokoh yang menggambarkan praktik mistisisme Jawa dalam novel Partikel karya Dewi Lestari. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah (a) membaca sumber data; (b) unitizing (mengambil data yang tepat dengan cara menandai teks; serta (c) mencatat dan menginventarisasi teks yang relevan. Setelah semua data terkumpul, maka data dianalisis berdasarkan fokus penelitian yang lebih menekankan pada praktik mistisisme Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Partikel karya Dewi Lestari menampilkan praktik mistisisme Jawa pada tataran sarengat/syariat dan tarekat. Praktik mistisisme Jawa tokoh utama pada tataran sarengat/syariat dibuktikan dengan (1) percaya terhadap jin & setan dan (2) percaya pada mitos-mitos, sedangkan pada tataran tarekat dibuktikan dengan percaya dan upaya yang dilakukan tokoh untuk menjumpai Tuhan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa praktik mistisisme Jawa dalam novel Partikel karya Dewi Lestari pada tataran syariat dan tarekat.