Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan (May 2022)

Spiritual Well-Being Perawat Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit X Kota Pontianak

  • Sarah Ulliya,
  • Siska Nurmenasari

DOI
https://doi.org/10.32584/jkmk.v5i1.1451
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 16 – 24

Abstract

Read online

Perawat harus memahami dan menentukan spiritualitas mereka sendiri sebelumnya, agar dapat memberikan perawatan yang tepat. Belum ada penelitian terkait kondisi spiritual perawat di salah satu rumah sakit X di Kota Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan spiritual well-being perawat rawat inap di rumah sakit X di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif survei dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Perawat pelaksana di ruang rawat inap sebesar 167 responden dipilih dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan berupa data demografi atau karakteristik responden dan 20 pertanyaan instrumen Spiritual Health and Life-Orientation Measure (SHALOM) versi Indonesia dari Fisher. Hasil analisis dari skoring penjumlahan didapatkan nilai spiritual well-being tinggi pada 40,1% responden. Spiritual well-being berdasarkan domain menunjukkan responden yang memiliki tingkat personal swb tinggi sebanyak 33,5%, tingkat communal swb tinggi sebanyak 36,5%, tingkat transcendental swb tinggi sebanyak 38,3%, dan tingkat environmental swb tinggi sebanyak 34,7%. Item dengan mean tertinggi berdasarkan kelasnya ditemukan ‘mendekatkan diri kepada Tuhan’ (Mean=4,73, SD=0,596) pada kelas ideal, ‘beribadah kepada Sang Pencipta’ (Mean=4,34, SD=0,683) pada kelas kenyataan, dan ‘beribadah kepada Sang Pencipta’ (Mean=4,01, SD=0,905) pada kelas bantuan untuk pasien. Kesimpulan: tingkat Spiritual Well-Being perawat di ruang rawat inap secara umum maupun per domain masih lebih banyak termasuk kategori rendah. Dengan kondisi tersebut rumah sakit dapat memfasilitasi perawat mendapatkan modul/pelatihan spiritual serta memfasilitasi perawat dengan sarana dan prasarana ibadah.

Keywords