Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem (Mar 2024)

Efektifitas Fraksinasi Kering pada Pengolahan Empulur Sagu dan Pemanfaatan Produk untuk Produksi Etanol

  • Abdurachman abdurachman,
  • Erliza Noor,
  • Titi Chandra Sunarti,
  • Tajuddin Bantacut,
  • Agus Eko Tjahjono,
  • Musa Musa

DOI
https://doi.org/10.29303/jrpb.v12i1.599
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 77 – 93

Abstract

Read online

Pati lebih mudah dikonversi menjadi gula sederhana dan difermentasi menjadi etanol. Untuk meningkatkan produktifitas etanol dikembangkan metode fermentasi gravitasi tinggi. Pohon sagu merupakan tanaman penghasil pati yang tidak berkompetisi dengan tanaman pangan, namun pengolahan secara konvensional berdampak negatif pada lingkungan. Alternatif teknologi pengolahan sagu untuk meminimalkan dampak lingkungan adalah fraksinasi kering, dan karakteristik produknya cocok digunakan sebagai bahan baku etanol. Analisa efektifitas fraksinasi kering untuk pengolahan empulur sagu dan pemanfaatan produk untuk etanol belum pernah dipublikasikan, maka analisa efektifitas fraksinasi kering dilakukan berdasarkan perbedaan bagian batang secara vertikal dan penentuan kondisi optimum proses produksi etanol menggunakan tepung kaya pati sagu. Rendeman, efisiensi pemisahan pati, peningkatan kadar pati dan perpindahan pati merupakan variabel pengamatan yang digunakan pada analisa efektifitas fraksinasi kering. Tepung kaya pati dari hasil fraksinasi kering dari masing-masing kelompok bagian batang dicampur dengan komposisi yang seragam dan digunakan sebagai media fermentasi. Rancangan percobaan one factor at a time (OFAT) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pengujian pada response yang optimal, dan dilakukan verifikasi pengujian. Distribusi ukuran granula pati, kandungan pati dan karakteristik serat parenkima dapat mempengaruhi efektifitas fraksinasi kering empulur sagu. Produktifitas etanol menunjukkan hasil yang optimum pada suhu liquifikasi 80oC selama 60 menit, menggunakan metoda sakarifikasi dan fermentasi simultan (SSF), pada kondisi gravitasi tinggi dengan menggunakan yeast berflokukasi mandiri. Penerapan teknologi fraksinasi kering untuk mendapatkan bahan baku etanol dari pohon sagu berpotensi meningkatkan nilai tambah budi daya tanaman sagu dan nilai ekonomi etanol agar lebih kompetitif.

Keywords