Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Dec 2022)

<p><strong>Evaluasi Hubungan Perubahan Sudut I-NA dengan Tinggi Puncak Tulang Alveolar Empat Gigi Insisif Rahang Atas Sesudah Perawatan Ortodonti pada Kasus Retraksi Empat Gigi Anterior</p></em><strong>Evaluation of the Relationship between I-NA Angle Changes and the Height of Alveolar Bone Crest of the Four Upper Incisors After Orthodontic Treatment in Four Anterior Teeth Retraction Cases</p><strong>

  • Riri Febrina,
  • Ida Ayu Evangelina,
  • Avi Laviana,
  • Endah Mardiati

DOI
https://doi.org/10.24198/jkg.v34i3.43882
Journal volume & issue
Vol. 34, no. 3
pp. 259 – 265

Abstract

Read online

ABSTRAK Pendahuluan: Perawatan ortodonti cekat dengan retraksi gigi anterior rahang atas dapat menyebabkan penurunan tinggi puncak tulang alveolar, karena setiap pergerakan gigi menimbulkan proses resorbsi dan aposisi tulang, bila proses resorbsi lebih besar maka dapat terjadi penurunan puncak tulang alveolar. Besarnya retraksi empat gigi insisif rahang atas dapat dinilai dengan mengukur sudut I-NA. Kaitan antara besarnya retraksi dengan perubahan tinggi puncak tulang alveolar perlu dievaluasi. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif yang melihat hubungan antara perubahan sudut I-NA dengan tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior. Sampel pada penelitian ini berjumlah 38 sampel dari pasien dengan maloklusi Kelas I dan II. Pengukuran tinggi puncak tulang alveolar dilakukan pada gambaran radiografi panoramik digital dengan menggunakan software Image J dan plugin dari Preus. Perubahan sudut I-NA didapatkan dari analisis sefalometri metode Steiner pada rekam medik. Hasil: Hasil analisis t-test berpasangan memperlihatkan bahwa tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior mengalami perubahan signifikan (p0,05). Simpulan: Tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas mengalami penurunan yang signifikan sesudah perawatan ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior. Perubahan sudut I-NA tidak berhubungan tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas. Kata kunci: alveolar; insisif; software; retraksi; ortodonti; panora ABSTRACT Introduction: Fixed orthodontic treatment with anterior maxillary teeth retraction can cause a decrease in the height of the alveolar bone crest. Bone resorption and apposition are caused by tooth movement; if the resorption process is more significant than apposition, there can be a decrease in the height of the alveolar bone crest. The magnitude of the retraction of the four maxillary incisors can be assessed by measuring the I-NA angle. The relationship between the magnitude of retraction and the alveolar crest height changes needs to be evaluated. Methods: This research method is a comparative analysis to study the relationship between the changes in I-NA angle and the height of the alveolar bone crest of the four maxillary incisors after orthodontic treatment with four anterior teeth retraction. The 38 samples from patients with Class I and II malocclusion were obtained. The height of the alveolar bone was measured on a digital panoramic radiograph using Image J software and a plugin from Preus, and the changes in the I-NA angle were measured with the Steiner cephalometric analysis. Results: The results of paired t-test analysis showed that the height of the alveolar bone crest of the four maxillary incisors after orthodontic treatment with four maxillary incisors retraction experienced a significant change (p0.05). Conclusion: The height of the alveolar bone crest of the four maxillary incisors decreased significantly after orthodontic treatment in the retraction of the four anterior teeth. Changes in the I-NA angle were not related to the height of the alveolar crest of the four maxillary incisors. Keywords : alveolar; incisor; software; retraction; orthodontic ; panoramic

Keywords