Jurnal Akuakultur Indonesia (Dec 2020)

Coral platy fish Xiphophorus maculatus hormonal induction to improve mass spawning efficiency

  • Fajar Maulana,
  • Muhammad Zairin Jr.,
  • Alimuddin Alimuddin,
  • Mitra Abadi,
  • Adhana Nur Fitrih

DOI
https://doi.org/10.19027/jai.19.2.181-189
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 181 – 189

Abstract

Read online

Coral platy fish has a unique reproduction due to ovoviviparous (live-bearer) reproduction. The large scale production of coral platy fish has several constraints due to the inconsistent seed birth period, which causes variations in the fry size. This makes it difficult for ornamental fish cultivators for production process efficiency and market criteria fulfillment that demands size uniformity. This study aimed to synchronize the broodstock birth period of coral platy fish by testing the hormone oxytocin and prostaglandin-2 α (PGF2α) through immersion methods with different durations. This study used a factorial randomized design with 21 treatments and 3 replications for each hormone type. The PGF2α hormone doses used were 0; 0.01; 0.1 and 1 mL/L, while the oxytocin hormone doses used were 0; 0.1; 0.2; 0.4 mL/L with immersion duration of 4, 8, and 12 hours, respectively. The results showed that the treatment dose of 1 mL/LPGF2α with 12 hour duration had a significant effect (p 0.05). Keywords:mass induction, oxytocin, prostaglandin-e2 α (PGF2α), mass birth, livebearer ABSTRAK Ikan plati koral memiliki reproduksi yang unik karena bereproduksi secara ovovivipar (livebearer). Produksi ikan plati koral dalam skala besar dihadapkan kendala akibat waktu kelahiran anak yang tidak serentak yang menyebabkan keberagaman ukuran anak ikan plati koral. Hal ini menyulitkan para pembudidaya ikan hias untuk efisiensi proses produksi dan memenuhi kriteria pasar yang menuntut keseragaman ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk menyeragamkan waktu kelahiran anak induk ikan plati koral dengan uji coba pemberian hormon oksitosin dan prostaglandin-2 α (PGF2α) melalui metode perendaman dengan durasi waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak faktorial dengan 21 perlakuan dengan 3 kali ulangan untuk masing-masing jenis hormon. Dosis hormon PGF2α yang diuji adalah 0; 0,01; 0,1 dan 1 mL/L, sedangkan dosis hormon oksitosin yang digunakan adalah 0; 0.1; 0.2; 0.4 mL/L dengan masing-masing lama perendaman 4, 8, dan 12 jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan dosis 1 mL/L PGF2α dengan lama waktu perendaman 12 jam memberikan pengaruh yang nyata (p 0.05). Kata kunci: induksi massal, Oksitosin, prostaglandin-2 α (PGF2α), kelahiran masal, livebearer