Agro Bali: Agricultural Journal (Jul 2021)

Identifikasi Jamur Kontaminan pada Berbagai Eksplan Kultur Jaringan Anggrek Alam (Bromheadia finlaysoniana (Lind.) Miq

  • Desta Andriani,
  • Pebra Heriansyah

DOI
https://doi.org/10.37637/ab.v4i2.723
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 192 – 199

Abstract

Read online

Perbanyakan tanaman anggrek secara generatif memiliki masalah karena biji anggrek tidak memiliki endosperm perlu diperbanyak menggunakan teknik kultur jaringan. Kontaminasi merupakan faktor pembatas dalam perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kontaminan yang terdapat pada kultur kalus Bromheadia finlaysoniana. Penelitian ini dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama dilakukan kultur dari berbagai eksplan Bromheadia finlaysoniana menggunakan media Murashige dan Skoog dengan pengayaan hormon 6-BAP (Benzylaminopurine) 1 mg/l; NAA (Naphthalene acetic acid) 0,5 mg/l; 100 mg myo inositol; pyridoxine-HCl 0,5 mg/l; thiamine-HCl 0,1 mg/l; nicotinic-acid 0,5 mg/l; glysine 2 mg/l. Tahap kedua menghitung jumlah dan persentase jamur kontaminan serta melakukan pengamatan makroskopik dan mikroskopik. Karakter makroskopis jamur kontaminan yang diamati meliputi warna koloni, arah pertumbuhan koloni dan bentuk permukaan koloni hifa, karakter mikroskopik yang diamati meliputi bentuk hifa (bersekat/tidak bersekat) dan produksi spora. Penentuan jenis kontaminan dibandingkan dengan morfologi dari Pustaka. Hasil yang diperoleh adalah persentase kontaminasi tertinggi pada eksplan tangkai bunga yaitu 81 % dan jumlah kontaminan tertinggi terjadi pada eksplan daun sebanyak 28 koloni. Jamur kontaminan yang tumbuh didominasi jamur dengan warna putih dan abu-abu dengan bentuk permukaan kasar. dari karakter mikroskopik sebagian besar memiliki hifa bersekat/bersepta dan tidak memproduksi spora. Hasil pengamatan karakter makroskopik mikroskopik jamur kontaminan pada kultur jaringan beberapa eksplan anggrek ditemukan dari jenis Rhizoctonia sp dan Mucor sp.

Keywords