Jurnal Agrotek Tropika (Mar 2024)

TEKNOLOGI PEMANFATAN LIMBAH SERAI WANGI DAN DAUN CENGKIH SEBAGAI BIOPESTISIDA TERHADAP HAMA KUTU KEBUL (Bemisia Tabaci)

  • Rian Christian Sondakh,
  • Fandi Ahmad,
  • Astuti Astuti

DOI
https://doi.org/10.23960/jat.v12i2.6656
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2
pp. 217 – 225

Abstract

Read online

Hama menjadi masalah untuk petani dan tindakan yang dilakukan para petani adalah menyemprotkannya dengan pestisida kimia. Masalahnya pestisida kimia berdampak tidak baik terhadap kesehatan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini mengaplikasikan ekstrak serai wangi dan daun cengkih untuk pengendalian hama kutu kebul di Tanaman Cabai (Capsicum frustescens L.). Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Madako Tolitoli dimulai pada bulan November sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 1 faktor yaitu dosis pestisida organik dengan 4 taraf perlakuan yaitu : P0 (Kontrol) , P1 (Konsetrasi 25 ml ekstrak serai ditambah 10 ml konsetrasi ekstrak daun cengkih), P2 (Konsetrasi 35 ml ekstrak serai ditambah 10 ml konsetrasi ekstrak daun cengkih), P3 (Konsetrasi 50 ml ekstrak serai ditambah 10 ml konsetrasi ekstrak daun cengkih). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga mempunyai 12 unit percobaan. Hasil percobaan menghasilkan bahwa aplikasi pestisida organik ekstrak serai dan daun cengkih berpengaruh terhadap hama kutu kebul, seperti pada parameter mortalitas, waktu kematian, dan intensitas serangan. Perlakuan P3 dengan konsentrasi 50 ml serai dan 10 ml daun cengkih menjadi perlakuan paling baik karena memiliki efek paling mematikan terhadap hama, dengan mortalitas 100%, waktu kematian paling cepat 19.7 menit, dan intensitas serangan paling kecil 16%. semakin besar dosis pestisida organik serai wangi dan daun cengkih semakin baik dampaknya terhadap mortalitas, waktu kematiannya dan intensitas kerusakan.

Keywords