Jurnal Tata Kota dan Daerah (Aug 2020)
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI DESA KEMBANG KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN
Abstract
Desa Kembang adalah salah satu desa di Kabupaten Pacitan yang rentan mengalami bencana banjir. Desa Kembang telah ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana) sejak tahun 2012. Meskipun dana tanggap darurat, dana untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) untuk program Destana Desa Kembang sudah tersedia, dan penyelenggaraan pendanaan sudah dilakukan dengan baik, namun masih terdapat indikator-indikator pada penyelenggaraan penanggulangan bencana yang belum efektif. Artikel ini bertujuan untuk menilai penyelenggaraan penanggulangan bencana program Destana di Desa Kembang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif melalui teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan Skala Likert dan skoring. Indikator yang digunakan, meliputi peta dan kajian risiko, peta dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian, sistem peringatan dini, pelaksanaan mitigasi struktural, pola ketahahan ekonomi masyarakat, perlindungan kesehatan pada kelompok rentan, pengelolaan sumber daya manusia untuk PRB, dan pengelolaan aset produktif masyarakat. Sumber data diperoleh dengan metode pengumpulan data primer melalui kuesioner, observasi, dan wawancara, serta metode pengumpulan data sekunder melalui telaah dokumen. Teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 100 responden, meliputi pemerintah desa, tim siaga dan tanggap bencana (TSB), Karang Taruna, serta masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana Desa Kembang melalui program Destana sudah efektif karena delapan indikator yang digunakan berada pada daerah respon efektif. Indikator yang paling efektif adalah ketersediaan peta dan jalur evakuasi, serta tempat pengungsian (74%). Sedangkan indikator yang paling tidak efektif adalah perlindungan aset produktif utama masyarakat (63%). Maka dapat disimpulkan bahwa, dari segi perencanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana telah dipersiapkan dengan baik dengan membuat dokumen kajian risiko bencana dan tempat serta jalur evakuasi bencana. Namun, jika dilihat dari aspek ketahanan ekonomi atau terkait produktivitas masyarakat masih belum optimal. Padahal, aspek ekonomi adalah salah satu aspek yang paling terdampak bencana dan perlu diantisipasi langkah tindak lanjutnya. Diperlukan upaya dari pemerintah dan pemangku kepentingan lain dalam mencari alternatif ekonomi untuk ketahanan ekonomi masyarakat.
Keywords