Agritech (Jul 2019)
PENGAYAAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN LUMPUR LAUT DAN BIOCHAR SEKAM PADI PADA TANAMAN PADI DI TANAH SULFAT MASAM
Abstract
Tanah sulfat masam merupakan salah satu tanah suboptimal, memiliki potensi untuk pengembangan budidaya tanaman, namun memiliki keterbatasan : rendahnya kadar pH tanah, hara N,P dan K, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, tingginya kadar Al, Fe, Mn, maka alternatif penggunaan bahan organik tersedia lokal seperti tandan kosong sawit (TKKS) berpeluang dimanfaatkan menjadi kompos yang diperkaya untuk memperbaiki kesuburan tanah tersebut . Belum ada rekomendasi khusus tentang aplikasi kompos yang diperkaya pada tanah sulfat masam. Anjuran umum yaitu aplikasi kompos secara tunggal dengan dosis 5-15 ton/ha. Sehingga perlu metode baru melalui perlakuan pengayaan kompos (compost enrichment) dengan amalioran yang tersedia lokal seperti lumpur laut dan biochar sekam padi. Penelitian bertujuan : menghasilkan dosis terbaik kompos TKKS diperkaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (experiment design), dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, mulai bulan Maret sampai Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan t3 (aplikasi kompos TKKS, lumpur laut sebanyak 15 ton/ha) memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif tanaman padi yaitu sebanyak 18,58 anakan. Selanjutnya untuk variabel tinggi tanaman padi, perlakuan t3 juga menghasilkan rata-rata tertinggi yaitu 89,33 cm. Perlakuan t8 (aplikasi kompos TKKS, lumpur laut dan arang sekam padi sebanyak 10 ton/ha) menghasilkan berat gabah tertinggi yaitu 346,3 gram/m2, dan perlakuan t9 (aplikasi sebanyak 15 ton/ha ketiga bahan tersebut) menghasilkan berat gabah 1000 butir tertinggi yaitu 24,989 gram. Kata kunci : Kompos, Lumpur Laut, Tanah Sulfat Masam
Keywords