Telematika (Aug 2017)

Perancangan Museum Batik Virtual Menggunakan Pendekatan MDA

  • Suliswaningsih Suliswaningsih,
  • Ema Utami,
  • Andi Sunyoto

Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 151 – 165

Abstract

Read online

Batik Banyumas kini sudah kembali muncul dan keberadaannya mulai dikenal oleh publik. Namun seiring perkembangan teknologi, pemerintah Kabupaten Banyumas harus dapat menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai sehubungan dengan pelestarian warisan budaya lokal Kabupaten Banyumas. Hal ini akan bermanfaat bagi pengenalan dan pembelajaran untuk membantu para pengrajin dan pengusaha batik agar batik Banyumas semakin berkembang dan mempunyai nilai kompetitif dengan batik dari daerah lain. Media yang akan digunakan sebagai alat pengenalan seharusnya dapat menyajikan informasi yang jelas, menarik, tersedia saat dibutuhkan dan mudah diingat. Perancangan Museum Batik Virtual merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang batik Banyumas yang inovatif dan interaktif. Untuk merancang sebuah museum batik virtual, maka diperlukan suatu pendekatan yang tepat supaya dapat mengakomodir kebutuhan informasi bagi penggunanya. Perancangan menggunakan pendekatan MDA (Mechanic, Dynamic, Aesthetic) menurut Huricke bertujuan untuk menjembatani permasalahan yang sering terjadi dalam proses kreasi yang berkaitan antara dua bidang keahlian yang berseberangan: teknologi dan desain. Perbedaan teknologi dan desain pada perancangan museum virtual interaktif memunculkan tujuan yang disebut sebagai estetika interaksi, yaitu keindahan yang diakibatkan oleh aktifitas berinteraksi yang dimediasi oleh aplikasi komputer. Pendekatan MDA digunakan dalam penelitian untuk merancang aplikasi Museum Batik Virtual yaitu dengan menyelaraskan kebutuhan akan estetika rancangan museum yang didukung oleh kemampuan teknologi berbasis desktop application untuk membangun interaktivitas user dan aplikasi. Kata Kunci: museum, virtual reality, pendekatan MDA, batik Banyumas