E-Dimas (Jun 2024)

Peran STT Moriah dalam Edukasi ke Masyarakat terkait Perlindungan Anak dari Eksploitasi Seksual, Kekerasan, dan Pornografi

  • Sri Mulyani,
  • Marthin Steven Lumingkewas,
  • Samuel Sabadnugroho,
  • Hellmut Sharon Tegar Waruwu

DOI
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v15i2.15875
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 2
pp. 273 – 278

Abstract

Read online

Anak adalah generasi masa depan bangsa. Mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal jika didukung oleh orang-orang dewasa di sekitarnya. Untuk itu setiap orang dewasa perlu memahami bahwa anak membutuhkan dukungan dari mereka. Dengan pemahaman ini maka orang dewasa akan memiliki kesadaran untuk menyiapkan ruang dan waktu bagi anak-anak, sehingga anak-anak dapat mengekspresikan diri sebagai pribadi yang bermartabat, berpotensi dan berharga. Anak yang merasa bermartabat, berpotensi dan berharga akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Rasa percaya diri anak akan membantu mereka dalam mengambil setiap keputusan dan merespon terhadap setiap pergumulan yang dihadapi. Dengan rasa percaya diri yang tinggi, anak akan memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan dengan tepat dan Cepat. Hal ini dapat mendukung kesiapan bangsa Indonesia dalam menyambut puncak bonus demografi di tahun 2030 dan terciptanya generasi emas yang berkualitas di tahun 2045. Sekolah Tinggi Teologi (STT) Moriah memandang perlu untuk menggandeng pemerintah dan Jaringan Peduli Anak Bangsa (JPAB) guna melakukan edukasi dan sosialisasi kepada setiap warga dewasa supaya mereka memiliki paradigma dan kesadaran untuk memberikan kesempatan kepada anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk itu diselenggarakan webinar Perlindungan Anak terhadap Eksploitasi Seksual, Kekerasan, dan Pornografi. Dengan webinar ini diharapkan kejadian eksploitasi seksual, kekerasan dan pornografi terhadap anak di Indonesia dapat berkurang atau hilang sama sekali. Sehingga tercipta lingkungan yang sehat yang mendukung anak-anak Indonesia untuk tumbuh dan berkembang secara sehat baik fisik, mental, maupun emosionalnya.

Keywords