Elkha: Jurnal Teknik Elektro (Oct 2018)

Analisis Teknis dan Ekonomis Dalam Penggunaan Bahan Bakar Biomassa Di Pusat Listrik Tenaga Uap Studi Kasus di PLTU PT. Suka Jaya Makmur

  • akhdiyatul akhdiyatul,
  • Erick Radwitya,
  • Yudi Chandra

DOI
https://doi.org/10.26418/elkha.v10i2.26741
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 49 – 55

Abstract

Read online

Abstrak–Manajemen PLTU sedang mempertimbangkan untuk mengganti kayu dengan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler. Untuk mengambil keputusan apakah mereka akan mengganti bahan bakar, perlu dilakukan analisis secara teknis dan ekonomis dengan menghitung kebutuhan kalor boiler, konsumsi batubara, kayu, dan cangkang kelapa sawit yang diperlukan boiler, menghitung biaya sistem pembangkit, biaya energi per kWh dan penghematan biaya bahan bakar. Analisis teknis menunjukkan kebutuhan kalor boiler dengan kapasitas 32-33 ton/jam adalah 24.679.424 kCal/jam, dan jumlah cangkang lebih sedikit yang dibutuhkan daripada kayu dan batubara, yaitu 5,1 ton/jam atau 43.819,2 ton/tahun. Penggunaan cangkang sebagai bahan bakar menghasilkan faktor kapasitas pembangkit sebesar 68% dan faktor utilitas sebesar 73%. Analisis Ekonomi menunjukkan biaya sistem pembangkit (Cost of overall system) dengan bahan bakar batubara adalah Rp. 27.515.442.381,-/tahun ($ 2.028.414), dengan kayu Rp. 10.337.223.537,-/tahun($ 762.051), serta limbah padat kelapa sawit (cangkang)Rp. 13.191.510.166,-/tahun ($ 972.567). Namun demikian penggunaan kayu membutuhkan proses lebih lama untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar, karena dalam kondisi lembab atau basah memerlukan waktu 5-6 hari untuk mengeringkannya baru dapat dibakar. Artinya adalah dari sisi efisiensi waktu kayu tidak praktis dapat langsung digunakan, akibatnya akan timbul biaya tambahan untuk mengatasinya.

Keywords